Menyulap Limbah Jagung Menjadi Kerajinan Menawan

27 Februari 2019 07:35

Bagi warga Gorontalo yang mengandalkan tanaman jagung sebagai mata pencarian hidup, limbah jagung yang menumpuk di mana-mana merupakan masalah tersendiri saat pascapanen.

Tongkol, batang dan daun tanaman ini menumpuk di halaman atau di pinggir sawah. Tidak sedikit yang berakhir dengan dibakar oleh petani.

Untuk mengatasi masalah ini, para petani diberi keterampilan memanfaatkan limbah pertanian menjadi barang yang berguna dan bernilai tinggi.

Baca juga: Presiden Jokowi Akan Panen Jagung di Gorontalo

“Pemanfaatan kulit dan tongkol jagung, serta mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi, selama ini hanya dibakar,” kata Van Sweet Pulubuhu, Ketua Lembaga Pendidikan (LPP) Sweet Media, Rabu (27/2/2019).

Salah satu yang mendapat pelatihan adalah warga Kabupaten Boalemo. Di daerah ini jagung telah menjadi andalan utama ekonomi petani. Seluas mata memandang lahan pertanian isinya hanya tanaman jagung.

Dengan menggandeng Dinas Koperasi UKM Peridustrian dan Perdagangan Provinsi Gorontalo, lembaga pendidikan ini mengajarkan cara pemanfaatan limbah jagung menjadi aneka kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi.

“Limbah bisa disulap menjadi bunga yang menarikl hiasan dinding, dan beragam produk,” kata Van Sweet Pulubuhu.

Pemberdayaan masyarakat ini tidak hanya meningkatkan keterampilan warga.  Namun juga meningkatkan pendapatan dan mengurangi pembakaran limbah pertanian di daerah ini.

Limbah jagung yang berlimpah sedikit demi sedikit diolah menjadi produk kerajinan yang menarik. Produk ini dipasarkan di toko terdekat atau dibawa ke pusat kota sebagai produk oleh-oleh dari Gorontalo.

“Perempuan itu bisa membantu perekonomian keluarga tanpa harus meninggalkan pekerjaan rumah, di sela-sela waktu luang,” ujar Idah Syahidah Rusli Habibie, pembina LPP Sweet Media.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co