Berita Top 5: Strategi Istana Makin Ngeri, Gatot Bongkar Skenario

08 Desember 2020 17:30

GenPI.co - Berita top 5 hari ini berisi antara lain tentang FPI, Habib Rizieq, Gatot Nurmantyo, dan Jokowi

1. Strategi Istana Makin Ngeri

Ahli hukum tata negara Refly Harun blak-blakan membongkar hilangnya kanal YouTube milik Front Pembela Islam (FPI), Front TV yang hilang dari YouTube. 

Hilangnya Front TV dari YouTube merupakan salah satu bentuk tekanan kepada FPI dan Habib Rizieq Shihab. 

Sebelumnya, berbagai aksi tekanan juga dilakukan oleh aparat TNI yang membongkar ratusan baliho yang ada di berbagai sudut Jakarta.

Ada juga aksi Polisi yang setiap hari menyemprot sekitar area markas FPI dan kediaman Habib Rizieq dengan disinfektan menggunakan water cannon.

Hilangnya Front TV dari YouTube merupakan peristiwa terbaru. Refly Harun menilai, jika ada yang mencoba untuk memberedel alat komunikasi dari seseorang atau suatu kelompok, berarti tidak ada bedanya dengan zaman orde baru (Orba).

"Namun, jangan alat komunikasinya yang diberedel itu sama saja mengembalikan pada era orde baru, ketika pemerintah sulit bahkan tidak mau dan tidak mampu menerima perbedaan pendapat," tegas Refly Harun, Sabtu (5/12).

Dalam kanal YouTube-nya, dia menyebutkan bahwa dunia sudah berkembang dan tiap orang yang membangun kanal YouTube telah mengeluarkan dana yang tidak sedikit.

BACA SELENGKAPNYA: Strategi Istana Makin Ngeri, FPI Siaga Satu

2. Mahfud MD Blak-balakn

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD membocorkan fakta penyambutan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta. 

Mahfud MD dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club mengatakan pihak Habib Rizieq yang mengeklaim dijemput oleh 3 juta orang itu adalah hoaks. 

Menurut perhitungan berdasarkan teknologi Google dan drone, menurutnya massa yang hadir tak lebih dari 20 ribu orang.

"Kita lihat dari sini meskipun kadangkala informasinya didramatisasi, Habib Rizieq dijemput oleh 3 juta orang, secara teknis tidak mungkin. Bandara itu 20.000 orang tidak muat terminal 3," beber Mahfud MD, Sabtu (5/12).

"Kalau perhitungan Google dengan drone yang ada di situ 13.621 orang, jadi 20 ribu orang saja tidak ada," tambahnya.

Ia juga membantah klaim berjejernya mobil pengiring sepanjang 7 kilometer dan 3 juta orang penjemput. 

Menurutnya hal tersebut didramatisir dengan menggunakan foto yang berbeda.

BACA SELENGKAPNYA: Mendadak Mahfud MD Bongkar Masalah Ini, FPI Tersudut

3. Din Syamsuddin Bongkar Kasus, Jokowi Tersudut

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin mengaku prihatin atas dua kasus korupsi yang melibatkan dua menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Penangkapan Mensos Juliari Batubara sebagai tersangka pelaku tindak korupsi oleh KPK sungguh merupakan keprihatinan mendalam, apalagi dalam dua minggu ada dua menteri jadi tersangka," tegas Din Syamsuddin dalam keterangannya, Minggu (6/12).

Menurut Din, peristiwa ini menunjukkan bahwa revolusi mental yang digaungkan pemerintah telah gagal total. 

Apalagi, dana yang dikorupsi adalah bantuan sosial untuk masyarakat yang terdampak pandemi covid-19.

"Ini pengkhianatan besar terhadap rakyat. Kala rakyat menderita karena covid-19, justru dana bantuan sosial yang menjadi hak mereka dikorupsi pejabat," tegasnya.

Din mengungkapkan yang KAMI kritisi selama ini adalah pemerintah yang dinilai tidak sungguh-sungguh menanggulangi pandemi.

Apalagi, Perppu Presiden yang kemudian jadi UU Nomor 2 tahun 2020 untuk penanggulangan pandemi covid-19, memang potensial mendorong tindak korupsi.

BACA SELENGKAPNYA: Din Syamsuddin Bongkar Kasus Ini, Jokowi Makin Tersudut

4. Reshuffle Kabinet, Mahfud MD Diganti Pertama

Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus melakukan reshuffle kabinet secepat mungkin.

Hal ini terkait dua menterinya yang terjerat kasus korupsi dan ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka. 

Menurut pengamat politik Ujang Komarudin, dengan adanya dua menteri yang dinilai cacat, seharusnya Presiden Jokowi segera bertindak.

"Harusnya, presiden segera ambil tindakan dan langkah reshuffle," papar Ujang kepada GenPI.co, Senin (7/12). 

Namun, menurutnya Jokowi masih terlihat mempertimbangkan langkah reshuffle dengan matang.

"Mungkin karena ada kasus dengan Habib Rizieq, penanganan corona yang belum tuntas, waspada dengan undang-undang cipta kerja, dan lainnya. Sehingga masih tarik ulur," ungkapnya. 

Dosen Universitas Al-Azhar tersebut mengatakan reshuffle harus segera dilakukan karena berhubungan dengan faktor kinerja.

"Indikasi kinerja itu yang paling penting bukan berlandaskan politik," katanya.

BACA SELENGKAPNYA: Reshuffle Kabinet: Jokowi Puyeng, Mahfud MD Diganti Pertama

5. Gatot Nurmantyo Bongkar Skenario Ngeri Untuk TNI

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kembali diserang oleh banyak pihak karena pernyataan kontroversialnya. 

Pasalnya, Gatot Nurmantyo menyebutkan TNI saat ini bergaya orde baru (Orba).

Pernyataan itu dilontarkan Gatot Nurmantyo saat menjadi pembicara utama dalam webinar Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jumat (4/12).

Presidium KAMI itu menjelaskan tentara terjun dalam dunia politik di era Orba dan korps baju loreng kerap dijadikan sebagai salah satu alat propaganda politik oleh pemerintah.

"Kalau kami melihat perkembangan situasi yang terjadi akhir-akhir ini, ada peringatan bahwa TNI telah terlihat jadi seperti pada era Orde Baru," ungkap Gatot.

Dia juga menduga bahwa ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menjadikan TNI sebagai kekuatan politik.

Oleh karena itu, Gatot mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut menjaga profesionalisme tentara.

BACA SELENGKAPNYA: Gatot Nurmantyo Bongkar Skenario Ngeri Untuk TNI, Mengejutkan (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co