Berita Top 5: Kapolri Bisa Dicopot, Munarman FPI Diancam

09 Desember 2020 17:30

GenPI.co - Berita top 5 hari ini berisi antara lain tentang Kapolri Idham Azis, Kapolda Metro Jaya Fadil Imran, Jokowi, Habib Rizieq, dan Munarman

1. Kapolri dan Kapolda Metro Terancam Dicopot

Kapolri Jenderal Idham Azis dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran harus segera dicopot dari jabatannya apabila terbukti melakukan pelanggaran atas tewasnya enam orang Front Pembela Islam (FPI).

Anggota Komisi III DPR Romo HR. Muhammad Syafii mengatakan perlunya dibentuk tim independen untuk mengungkap fakta kejadian tersebut.

Menurut Syafii, pengakuan FPI bahwa pengikutnya tidak memiliki senjata api itu harus diverifikasi kebenaranya di lokasi kejadian.

Sebab, saat ini kabar mengenai laskar FPI memiliki senjata masih belum terbukti kebenarannya.

"Pengakuan dari pihak FPI bahwa mereka tidak pernah bawa senjata tajam apalagi senjata api, maka berarti tidak mungkin ada peristiwa tembak-menembak dan ketika dicek di lapangan juga itu tidak terbukti ada kejadian tembak-menembak," ujarnya di Kompleks Senayan, Selasa (8/12).

Politisi Gerindra ini juga mendesak Komnas HAM untuk turun gunung mencari kebenaran dan duduk persoalan terkait insiden berdarah yang memakan korban 6 nyawa pengikut Habib Rizieq Shihab.

"Jika ada pelanggaran huku, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran harus dicopot, berikut juga Kapolri Idham Azis," imbuh Syafii.

BACA SELENGKAPNYA: Kapolri dan Kapolda Metro Terancam Dicopot

2. Strategi Istana Bikin Habib Rizieq Mati Kutu

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) mengaku kesal karena permintaannya untuk berdialog dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditolak oleh Istana.

Habib Rizieq mengatakan tak ada alasan bagi Jokowi menolak untuk berdialog, karena dirinya bukan pemberontak. 

Habib Rizieq mengaku hanya ingin menyuarakan suara rakyat yang selama ini terpendam di masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan pihaknya tak pernah menghalangi pertemuan Habib Rizieq dengan Presiden Jokowi. 

Namun, dialog empat mata sebaiknya tak perlu dilakukan karena akan berlangsung tidak sesuai harapan.

Donny juga mengatakan bahwa apa yang akan keluar dari mulut Habib Rizieq dalam dialog bersama presiden hanya berupa umpatan dan fitnah, sehingga tidak selevel dengan Presiden Jokowi.

Pernyataan Donny ini langsung direspons oleh ahli hukum tata negara Refly Harun dalam video yang diunggah dalam akun YouTube pribadinya, Sabtu (5/12).

Refly meragukan pernyataan Donny, karena menurutnya hanya ada tiga orang yang mewakili Istana.

BACA SELENGKAPNYA: Strategi Istana Sangat Mengejutkan, Bikin Habib Rizieq Mati Kutu

3. FPI Bongkar Fakta, Polri Makin Tersudut

Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman meminta agar dibentuk tim pencari fakta independen yang dipimpin langsung oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), terkait kasus terbunuhnya enam anggota laskar FPI.

"Saya setuju dan terima kasih atas dukungan dari IPW. Ini adalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), ini tak boleh lepas dari jerat hukum," tegas Munarman saat konferensi pers di Markas FPI di Petamburan, Senin (7/12).

Ia tidak melaporkan kejadian ini kepada Propam Polri, sebab kewenangannya bukan di korps Bhayangkara lagi.

"Itu jeruk makan jeruk, ini ada unsur pelanggaran HAM berat, ini di komnas HAM bukan lagi di Propam," terangnya.

Diketahui ada enam jiwa yang tewas setelah ditembak mati oleh pihak kepolisian karena diduga menyerang petugas. 

Mereka adalah Faiz, Ambon, Andi, Reza, Lutfi, Khadafi saat mengawal Habib Rizieq menuju tempat pengajian.

Munarman juga mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi di Pintu Tol Karawang Timur. 

BACA SELENGKAPNYA: Strategi FPI Bongkar Fakta Ini Top, Polri Makin Tersudut

4. Ketum GP Ansor Skakmat Munarman FPI

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas membela kepolisian daripada Sekretaris Umum FPI Munarman tentang kasus penembakan terhadap enam loyalis Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.

Gus Yaqut, sapaan karib Yaqut, secara tegas menaruh kepercayaan besar kepada pihak berwajib.

"GP Ansor percaya kepada polisi dan TNI," kata Gus Yaqut, Selasa (8/12).

Dia meyakini pihak berwajib tidak sembarangan saat mengambil tindakan di lapangan.

"Ketika aparat keamanan mengambil tindakan, tentu sudah didasarkan pada pertimbangan yang matang,” sambung Yaqut.

Menurut wakil ketua Komisi II DPR itu, pihak berwajib pasti sudah memiliki perhitungan sangat matang.

“Oleh karena itu, GP Ansor mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan polisi," sambung Yaqut.

BACA SELENGKAPNYA: Sikap Ketum GP Ansor Tegas, Munarman FPI Tidak Berkutik

5. Polda Metro Jaya Ancam Munarman

Polda Metro Jaya mengingatkan Sekretaris Umum FPI Munarman untuk tidak melontarkan pernyataan yang tak benar.

Sebelumnya Munarman menyebut polisi membuat fitnah karena menyebut loyalis Imam Besar FPI Habib Rizieq memiliki senjata.

"Jangan mengeluarkan berita-berita bohong. Bisa dipidana nanti," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Yusri Yunus, Selasa (8/12).

Yusri menjelaskan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan barang bukti terkait senjata api yang dimiliki loyalis Habib Rizieq.

Dia menambahkan, pihaknya akan menyampaikan penjelasan secara detail jika investigasi sudah selesai.

"Saya pertegas di sini bahwa penyidik sudah kumpulkan bahwa senjata api kepemilikan pelaku yang melakukan penyerangan nanti,” kata Yusri.

Kepolisian mengeklaim memiliki bukti kuat sehingga bisa menyimpulkan bahwa loyalis Habib Rizieq memiliki senjata untuk melawan polisi.

BACA SELENGKAPNYA: Polda Metro Jaya Keluarkan Ancaman, Munarman FPI Siap-Siap (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng
berita top 5   top 5   kapolri   kapolda   munarman   habib rizieq   fpi   jokowi  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co