GenPI.co - Ada skakmat yang mengarah ke Presiden Jokowi. Statemen Jokowi yang bersyukur lantaran tak mengambil kebijakan lockdown dianggap tak pas. Indonesia justru jadi hotspot terbesar di Asia Tenggara.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengucap syukur lantaran Indonesia tidak melakukan lockdown. Kebijakan lockdown dianggap bikin Negara sakit.
Gambarannya bisa dilihat dari Jepang, Thailand hingga Inggris. Seluruh Negara yang menerapkan lockdown, ekonominya hancur lebur.
BACA JUGA: Virgo, Leo & Cancer, Zodiak Penuh Hoki di Akhir Januari
“Alhamdulillah tidak sampai lockdown. Kalau negara di Eropa lockdown enggak sebulan-dua bulan, sampai tiga bulan,” ucap dia, di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (8/1).
Rasa syukur ini yang kemudian dikritisi Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) Masdalina Pane. Dia menilai rasa syukur Presiden kurang pas.
Ekonomi Indonesia memang bergerak naik. Tapi, penyebaran pandemi di Indonesia juga ikutan naik. Trennya melonjak sangat tajam.
Rumah sakit nyaris penuh. Tenaga kesehatan pun sangat kewalahan. Malahan rekor sebagai hotspot terbesar di Asia Tenggara digenggam Indonesia.
“Apa yang harus disyukuri kalau jadi hotspot terbesar di Asia Tenggara? Artinya, jumlah kasus paling tinggi, kematian paling tinggi. Dari sisi kesehatan, saya belum melihat kita punya prestasi baik,” kata dia.
BACA JUGA: Kabar Baiknya Bikin Zodiak Kegirangan, Hidupnya Nyaman Banget
Kasus aktif mencapai 123.636 orang. Situs worldometers menempatkan Indonesia di urutan ke-21 dunia dan ke-3 di Asia dalam daftar negara dengan kasus aktif terbanyak.
Indonesia juga mencatat 24.343 kematian akibat covid-19. Jumlah itu menempatkan Indonesia sebagai negara nomor tiga di Asia dengan tingkat kematian akibat Covid-19 tertinggi.
Hingga Senin (11/1), Indonesia telah mencatat 836.718 kasus positif covid-19. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News