GenPI.co - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), terus berupaya meningkatkan produktivitas sektor perikanan nasional.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menebar benih ikan nilem di Embung Karangasem, Kabupaten Klaten, Jumat (22/1/2021).
BACA JUGA: KKP Kubur Bangkai Paus Bryde di Bali
Kunjungan tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto, bersama anggota Komisi IV DPR RI Sunarna.
Slamet mengatakan bahwa kehadiran mereka untuk melihat kondisi perikanan budi daya di Kabupaten Klaten.
Selain itu, rombongan juga membawa baru 100 ribu benih ikan nilem untuk ditebarkan.
Proses penebaran benih ikan tak hanya untuk embung Karangasem saja, tetapi juga untuk embung-embung lain di Kabupaten Klaten.
“Embung ini berfungsi untuk mengendalikan air banjir, mengairi sawah hingga membudidayakan ikan. Salah satu pola budi daya yang dilakukan dengan embung adalah Cultured Based Fisheries (CBF),” kata Slamet.
CBF juga dikenal dengan sebutan pola perikanan berbasis budi daya.
Melalui pola tersebut, pengelolaan perikanan, khususnya di perairan umum daratan, dapat dilakukan dengan prinsip berkelanjutan.
Sebab, pengelolaan perikanan lebih terukur dan menerapkan kaidah prinsip budi daya.
Sehingga dapat menjadi alternatif usaha masyarakat serta tidak berdampak negatif terhadap fungsi utama perairan.
Ia menambahkan, CBF juga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif usaha untuk menambah pendapatan masyarakat.
"Dapat juga untuk mengantisipasi permasalahan perairan umum yang berkaitan dengan lingkungan karena pola ini berbasis ekosistem,” ungkapnya.
Selain itu, ikan nilem dipilih untuk ditebarkan karena ia memakan plankton yang kebetulan sudah ada di dalam embung.
“Ikan nilem merupakan ikan yang hampir punah dan digemari oleh masyarakat karena rasanya yang gurih dan perkembangannya cepat,” jelasnya.
Kegiatan ini juga dilakukan untuk menaikkan konsumsi ikan di masyarakat, khususnya dalam memperbaiki gizi, mengurangi stunting, dan meningkatkan ketahanan pangan serta ekspor.
Slamet menilai, potensi ketahanan pangan dan peningkatan gizi Kabupaten Klaten sudah baik, tetapi masih harus diperbaiki.
“Secara nasional, jumlah konsumsi ikan sekitar 54,49 kg per kapita per tahun. Sementara, Kabupaten Klaten ini masih di bawah angka konsumsi nasional," tuturnya.
BACA JUGA: KKP Lepasliarkan 401.408 Benur Hasil Selundupan
Oleh karena itu, pihaknya punya tujuan agar masyarakat gemar makan ikan, apalagi harga daging sapi sedang mahal. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News