GenPI.co - Di bulan Ramadan ini, aku sering mendapat undangan reuni dan buka bersama.
Namun, aku hanya tertarik untuk menghadiri undangan reuni dari teman SMP dulu.
BACA JUGA: Demi Menyenangkan Suami, Aku Rela Melakukan Untuknya
Tentu, ada banyak alasan kenapa aku hanya ingin bertemu dengan teman-teman SMP.
Salah satunya karena menurutku, masa SMP adalah masa yang paling menyenangkan selama aku sekolah.
"Jon, jangan lupa besok sore reuni SMP," tulis temanku di WhatsApp.
"Siap, nggak mungkin lupa," jawabku.
Esok harinya, aku pun berangkat menuju lokasi tempat reuni SMP dilaksanakan.
Awalnya, saat mau berangkat, aku sempat cekcok dengan istriku.
Dia tak mengizinkanku menghadiri undangan reuni tersebut.
Namun, kali ini aku tak bisa menuruti kemauannya.
Sebab, aku sudah berjanji dengan banyak teman kalau aku akan hadir di acara tersebut.
BACA JUGA: Istriku Kepincut Duda Kekar, Aku Kalah Kuat
Sesampainya di lokasi reuni, aku langsung disambut dengan ketua pelaksana acara.
"Wah, selamat datang Joni. Lama nggak bertemu," kata Rizki.
"Terima kasih Riz. Yang lain sudah pada datang?" jawabku.
"Sudah, acara juga sudah mau mulai," jawabnya.
Saat masuk ke dalam ruangan, aku melihat sosok yang sangat menyita perhatianku.
"Riz, itu si Rayla ya?" tanyaku pada Rizki.
"Iya. Kenapa? Masih belum bisa move on?" kata Rizki meledekku.
Saat itu, aku tak berniat untuk menghampiri Rayla.
Dulu, aku memang sangat mencintainya, bahkan, bisa dibilang dia adalah cinta pertamaku.
Namun, kini situasi dan keadaannya sudah berbeda.
Aku sudah menikah dan mempunyai dua orang anak.
Rayla kini hanya menjadi harapan yang tak bisa aku dapatkan.
"Joni?" kata Rayla.
Rayla tiba-tiba ada di sampingku, dia terlihat ingin terlibat dalam pembicaraan bersamaku.
"Halo, Ra. Sudah lama nggak bertemu," jawabku gugup.
"Iya, kamu tambah ganteng, ya," jawabnya.
Obrolan kami menjadi panjang dan sangat menyenangkan.
Rayla bahkan berani menceritakan kehidupan keluarganya yang gagal.
Entah apa yang ada di pikiranku, yang aku tahu, aku senang di dekat Rayla.
Singkat cerita, acara reuni SMP sudah selesai.
Karena masih rindu dan masih ada banyak hal yang ingin dibicarakan, aku dan teman-teman dekatku pindah ke tempat lain.
Si Rayla pun dengan sengaja menawarkan diri untuk ikut bersamaku.
"Boleh ikut?" tanya Rayla.
"Boleh, kamu kan juga teman kami," jawabku.
Setelah itu, kami pergi menuju ke sebuah tempat karaoke yang tak jauh dari lokasi reuni.
Di sana, kami bernyanyi, minum minuman keras, dan melakukan banyak hal menyenangkan lainnya.
Tak aku sangka, ternyata Rayla mabuk parah, bahkan dia sampai tak kuat berdiri.
Aku yang masih kuat pun menggendong dan membawanya ke mobilku.
Di mobil, Rayla meracau dan mengatakan banyak hal aneh.
"Jon, kalau aku suka kamu, kamu mau meninggalkan istrimu demi aku?" tanya Rayla.
"Aku tahu, kamu mencintaiku, kan?" imbuhnya.
Belum sempat aku menjawabnya, tubuh Rayla tiba-tiba sudah memelukku.
Tak sampai di situ, dia bahkan langsung menempelkan bibir manisnya ke bibirku.
Di situ, terjadi lah hal yang tak pernah sekali pun aku duga.
Meskipun dalam keadaan mabuk, aku tahu apa yang aku lakukan bersama Rayla itu salah.
Aku pun langsung mengantarkan Rayla pulang menuju ke rumahnya.
Setelah mengantarkan Rayla pulang, aku langsung kembali menuju rumahku.
Di sepanjang perjalanan, aku sangat merasa bersalah dengan istriku.
Rasa penyesalan tumbuh besar dan memenuhi isi kepalaku.
Aku tak berniat untuk berselingkuh di belakang istri tercintaku.
Meskipun Rayla adalah cinta pertamaku, tetap saja, kini aku sudah punya istri.
Hingga pada akhirnya, aku memutuskan untuk keluar dari grup WhatsApp SMP.
Aku juga memblokir nomor Rayla dari teleponku.
Hal itu aku lakukan supaya kejadian di malam reuni itu tak terjadi lagi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News