GenPI.co - Aku dan Angkasa sudah menjalin hubungan selama enam bulan. Kami selalu menghabiskan waktu bersama, mulai makan, jalan-jalan, hingga bekerja.
Aku dan Angkasa memang bekerja di sebuah perusahaan yang sama. Namun, tidak ada satu orang pun yang tahu kami menjalani sebuah hubungan.
BACA JUGA: Aduhai.. Tatapan Adik Ipar Bikin Celanaku Makin Ketat
Tidak ada alasan yang benar-benar kuat mengapa kami sengaja menyembunyikan hal tersebut.
Padahal seharusnya tidak menjadi masalah, bukan? Atau mungkin ada hati yang Angkasa jaga?
Tidak jarang aku berpikiran ke arah sana. Namun, karena aku merasa sangat dicintai, kecurigaanku sering kali kuanggap seperti angin lalu.
Hari demi hari, bulan demi bulan kami jalani hubungan bersama. Tentu tidak hanya dengan rasa manis.
Tidak jarang pertengkaran terjadi diantara kami. Namun, secara cepat juga kami atasi.
Sebab, aku merasa tidak tahan bila terus-terusan jauh darinya. Hari itu kami pulang kerja bersama.
Seperti biasanya, Angkasa menjemputku di depan pintu kantor. Semua berjalan seperti biasanya.
Sebelum pulang, dia selalu mengajakku makan terlebih dahulu dan berbincang dengan seru.
Namun, malam itu berbeda dari biasanya. Aku terkejut mendengar pengakuannya.
"Aku mau nikah," ucap Angkasa, sambil memegang tanganku.
"Siapa yang nggak mau, sih, Mas?," balasku, sambil tersipu malu.
"Iya, benar. Semua orang pastinya ingin menikah," kata Angkasa.
"Jadi, gimana, Mas?," tanyaku, sambil menatap kedua matanya.
"Jadi, kita cukup sampai di sini, ya. Besok aku lamaran," balas Angkasa. Dia memegang erat tanganku.
Mendapat jawaban tersebut, aku tidak bisa berpikir apa pun. Bisa-bisanya dia ingin mengakhiri hubungan yang sudah dilewati bersama-sama dengan ucapan sangat menyakitkan.
Aku tidak menyangka bahwa Angkasa bisa menyembunyikan semua itu dariku.
Walau sakit, aku berusaha tersenyum di hadapannya dan sadar bahwa aku harus menikmati waktu terakhirku bersama dia sebagai kekasih.
BACA JUGA: Dosen Tampan Terus Memaksaku, Aku Panas Dingin di Tangannya
Tanpa basa-basi, Angkasa mengakhiri hubungan kami. Rupanya, dia sudah menjalin hubungan dengan wanita lain selama tiga tahun.
Aku tidak pernah menyangka pria yang aku anggap baik dan selalu ada untukku bisa membagi waktu dengan sempurna tanpa ketahuan sama sekali. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News