Tak Aku Duga, Pacarku Adalah Kakak Tiriku

07 Mei 2021 14:50

GenPI.co - Aku dan Rio sudah pacaran selama empat tahun. Kedekatanku bermula dari sebuah ospek kampus. Sebab, Rio adalah kakak tingkatku saat itu. 

Rio orang yang baik, bahkan aku sudah mengenal keluarga Rio. Dia anak tunggal yang hanya tinggal bersama sang ibu.

BACA JUGA: Main Sama Janda Malam-Malam di Pos Ronda Sambil Ditonton Tetangga

Aku tak pernah tahu dimana ayah Rio berada, sebab dia juga tidak pernah menceritakan sosok ayah kepadaku. 

Dia hanya bercerita tentang sang ibu yang selalu memperjuangkan nasib anaknya.

Ibunya sangat sayang kepada Rio, begitu pun sebaliknya. Tak hanya dengan Rio, Tante Merry juga sayang kepadaku. Dia adalah sosok calon ibu mertua idaman.

BACA JUGA: Mantan Pacar Minta lagi, Aku Tergoda

Malam itu, aku diajak Rio datang ke rumahnya. Tante Merry membuatkanku masakan paling enak. Dalam jamuan makan malam itu, Tante Merry berkata kepadaku ingin bertemu dengan ayah dan bunda.

Namun, kedua orang tuaku tidak tinggal di Jakarta, sehingga kami harus Menyusun rencana lebih matang. 

“Dini, hubungan kamu sama Rio udah lama, nak, apa nggak sebaiknya tante ketemu sama orang tuamu di Kalimantan?” katan Tante Merry.

Mendengar hal itu, aku merasa sangat senang. Setelah pertemuan dengan Tante Merry aku pun menyampaikan niat baik itu kepada kedua orang tuaku.

Alhamdulillah, kedua orang tuaku setuju dengan niat baik Tante Merry. Kemudian kami pun merencanakan pertemuan tersebut. 

Kebetulan ayahku ada kunjungan bisnis ke Jakarta dua bulan kemudian, sekalian bundaku ikut karena sudah rindu denganku.

Malam itu pun tiba, kedua keluarga kami pun sepakat bertemu di sebuah restoran. Kami menyewa ruang vip untuk mengadakan pertemuan tersebut.

Aku dan kedua orang tuaku sudah berada di restoran itu sejak jam 4 sore. Sementara itu, Rio dan Tante Merry datang 30 menit kemudian.

Aku senang sekaligus deg-degan saat Rio masuk ke ruangan disusul dengan Tante Merry di belakangnya. 

Namun, pertemuan itu menjadi aneh ketika Tante Merry tiba-tiba berhenti di depan pintu saat ayahku memintanya masuk ke dalam. 

“Bondan?” kata Tante Merry tiba-tiba.

Awalnya aku tak tahu kenapa Tante Merry tahu nama ayahku dan tiba-tiba dia keluar ruangan dan meninggalkan Rio di dalam bersama kami. 

“Sebentar om, saya panggil mama dulu,” kata Rio. 

Namun, Rio kembali lagi ke ruangan itu seorang diri dan suasana di meja makan jadi terasa canggung. 

Aku tak mengerti kenapa sikap ayahku jadi berubah terhadap Rio dan tiba-tiba menolak Rio di depanku.

Hatiku hancur melihat peristiwa itu. Namun, aku tak tahu rahasia apa yang sedang dipendam oleh ayahku.

Seminggu setelah pertemuan itu, aku bertemu dengan Tante Merry dan Rio. 

Tante Merry minta minta maaf kepadaku karena tidak bisa merestui hubunganku dengan Rio. Sebab, Rio adalah kakak tiriku.

Ayahku adalah ayah Rio. Dia pergi meninggalkan Tante Merry saat Rio masih berusia tiga tahun. (*)


 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co