Berawal dari Pijatan, Aku Ketagihan Bermain Cinta dengan Sopir

09 Mei 2021 09:40

GenPI.co - Kata orang hujan di malam Jumat membawa fantasi hebat. Namun, hanya bagi mereka yang sudah memiliki pasangan.

Malam Jumat juga diibaratkan malam sunah bagi mereka yang sudah halal. 

"Kenapa nasibku begini banget, ya? Di usia matang seperti ini aku masih belum menemukan jodoh," ucapku dalam hati.

BACA JUGADemi Menang Taruhan, Aku Rela Menggadai Cinta Gadis Molek Itu 

Sebagai seorang wanita yang sudah matang, aku selalu menantikan pria yang mau mempersuntingku. Aku hanya bisa pasrah dan menunggu saja, karena segala cara sudah aku coba.

Hasilnya? Tetap saja tidak ada yang mau denganku. Aku hidup bertiga dengan tukang kebun sekaligus supirku dan asisten rumah tangga.

Kala itu hujan di malam Jumat, kebetulan Susi asisten rumah tangga sedang pulang kampung. Terkadang, aku punya imajinasi hebat dengan supirku, Karyo.

Saat itu aku sedikit khilaf. Aku hanya memakai pakaian tipis yang membentuk lekuk tubuhku.

Sebenarnya, usiaku masih 30 tahun. Masih segar, kan?

"Karyo, tolong buatkan saya teh hangat. Sepertinya di luar terlalu dingin," kataku kepada Karyo.

"Baik, kak," sambil membuatkan teh itu.

Saat aku sedang asyik menonton televisi di ruang keluarga. Karyo menghampiriku dan memberikan teh hangat itu.

Aku meminta Karyo untuk menemaniku. Sebagai orang yang di gaji, pastilah dia mau menemaniku.

Tatapanku sedikit genit, sepertinya Karyo tahu maksud dan tujuanku. Namun, dia pura-pura menunduk dan mungkin saja Karyo takut khilaf.

Akhirnya, aku meminta Karyo untuk duduk di sebelahku dan memijat kakiku. 

"Kar, aku pegal-pegal. Tolong kamu ambilkan minyak aroma terapi dan pijat aku," pintaku.

Tanpa basa basi, Karyo bergegas mengambil minyak aroma terapi itu dan segera memijat kakiku.

"Kar, enak banget pijatan kamu," ujarku.

"Hehe... iya, kak. Mau di bagian mana lagi?," tanya Karyo.

Aku lupa kejadiannya bagaimana, tiba-tiba malam itu mati lampu. Seakan tahu apa yang sudah ada di pikiran kami.

Suara air hujan dan mati lampu membuat pikiran liar ini bertambah. Tanpa basa-basi aku menarik tangan Karyo.

Lalu, cinta satu malam itu terjadi. Hingga akhirnya permainan itu selesai dan lampu kembali menyala.

BACA JUGATubuhku Bergetar Lihat Pacarku Berdiri

Sepertinya sejak saat itu aku lebih sering bersama Karyo berdua di kamar. Cinta satu malam itu sepertinya terus berlanjut di setiap kesempatan.

Tampangnya yang lumayan dan tubuhnya kekar membuat imajinasiku terkadang terlalu liar. Karyo juga tidak masalah, mungkin karena dirinya single. 

Akhirnya, sejak saat itu kalau kami sama-sama kepingin. Baik aku atau Karyo sudah saling terbuka dan membutuhkan kenikmatan itu satu sama lain.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Annissa Nur Jannah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co