GenPI.co - Malam itu, pacarku akhirnya merasakan sebuah goyangan dahsyat dariku.
Aku yang suka berganti gaya membuat pacarku merasa keenakan.
"Duh, sayang enak banget. Aku rasanya mau melayang," kata pacarku.
Aku hanya tersenyum, lalu mengelus kepalanya yang menggemaskan itu.
Aku merasa laki-laki yang kini sedang memelukku itu adalah masa depanku.
Sudah sepantasnya dia mendapatkan yang terbaik dariku. Sudah sepantasnya dia mendapatkan semua aksi-aksiku yang kadang memang terlalu gila.
Namun, hasilnya sungguh dahsyat. Usai malam yang singkat, tapi mengesankan itu semua kepercayaanku sudah kutaruh di pundaknya.
Pacarku ini terbilang menggemaskan, dia sudah hidup lebih lama lima tahun dariku, tetapi justru aku yang mendominasi.
Smartphone dia saja yang keren, tetapi tidak bisa mencari celah mencari cuan sebanyak-banyaknya.
"Kamu enggak tahu saham?" kataku, dengan kesal.
Aku langsung saja bilang ke dia. Main saham itu enak banget, kamu bisa dibuat melayang karena mendadak bisa jadi kaya mendadak.
Dia pun penasaran dengan ajakanku itu. Langsung saja aku cerita ke dia soal gaya-gaya yang sudah aku pelajari.
Gaya-gaya dan posisi yang penting buat diketahui oleh pemula seperti pacarku.
Malam itu, kami berdiskusi panjang soal saham. Aku dan dia yang telah sepakat akhirnya mencoba mampraktikan apa yang kami tahu.
Malam itu pula, strategi yang kami lakukan berhasil. Dia yang baru memulai langsung to the moon.
"Aku seperti melayang, sayang. Aku mau main ini tiga kali sehari," katanya.
"Ingat, ini harus hati-hati. Bisa-bisa kalau salah gerak nanti amsyong," kataku, mengingatkan.
Kini aku dan dia makin mahir bermain saham. Semua suka duka sudah kami jalani.
Seperti saham, kami ingin selalu to the moon, ingin selalu saling mencintai hingga menahun.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News