Berhasil Membuat Janda Teriak Ampun, Rasanya, Ah, Mantap

20 Juni 2021 11:15

GenPI.co - Sebelum mulai bercerita, perkenalkan, namaku Yongki. Aku bekerja di salah satu pabrik di Surabaya.

Aku sudah lama bekerja di Surabaya. Namun, hari-hariku terasa sangat membosankan.

Semua berjalan begitu lambat. Rutinitas setiap hati juga terasa sangat menyebalkan.

BACA JUGA:  Tubuh Aduhai, 4 Potret Janda Seksi Aura Kasih Bikin Warganet Iri

Namun, aku terpaksa menjalani semua itu. Sebab, ada keluarga yang harus aku hidupi.

Hingga pada suatu hari, kehidupanku berubah sangat drastis. Semua itu berawal dari hadirnya seorang karyawan baru di pabrikku.

BACA JUGA:  Istri Lembur di Kantor, Aku Dapat Kehangatan dari Janda

Wajahnya yang cantik dan badannya yang seksi membuatnya jadi bahan perbincangan. Aku dengar, dia juga seorang janda.

"Mantap betul itu karyawan baru," ujar temanku.

Entah apa yang ada di pikiranku. Aku merasa sangat bahagia saat melihat wajahnya.

Matanya yang bulat, berhasil membuatku tergila-gila. Bibirnya yang tipis, berhasil membuatku terpesona.

Suatu hari, saat makan siang di kantin pabrik, aku memberanikan diri untuk mendekatinya.

"Hai," sapaku.

"Hai juga, mas," jawabnya.

"Aku Yongki, divisi pengemasan," kataku memperkenalkan diri.

"Hai Mas Yongki. Aku Tiara, divisi marketing," jawabnya.

Dia tersenyum dan aku tak bisa berkata-kata lagi. Sungguh, dia seperti mantra, yang berhasil membuatku terpesona.

Singkat cerita, pabrik tempatku bekerja mengadakan kegiatan rutin setiap bulan. Acara tersebut berlangsung di salah satu hotel di Surabaya.

Semua karyawan asik bermain. Tiara pun juga begitu, dia terlihat sangat menawan, apalagi saat tersenyum.

Namun, suasana bahagia tiba-tiba berubah menjadi kepanikan. Hal itu karena Tiara tiba-tiba jatuh dari ayunan.

"Tiara jatuh, kakinya nggak bisa jalan," jawab salah satu karyawan kepadaku.

Mendengar hal itu, aku langsung berlari menuju ke Tiara. Saat sampai, aku langsung memeriksa keadaan Tiara.

"Kakiku terkilir mas," kata Tiara.

Aku pun langsung memberikan pertolongan kepada Tiara. Tentu bukan pertolongan abal-abal.

Dahulu, sebelum bekerja di pabrik, aku sering dipanggil untuk memijat. Jadi, aku pun tahu bagaimana cara mengobati kaki terkilir.

"Tahan ya, tarik napas dalam-dalam, lalu buang," kataku.

"Ampun Mas Yongki, sudah, sudah," teriak Tiara.

Suara teriakan Tiara menggelegar saat aku mulai mengobati kakinya yang terkilir.

"Bagaimana? Sudah enakan? Tadi tulangmu agak sedikit geser. Sudah aku atasi," ujarku.

"Sakitnya sudah mulai nggak kerasa mas. Kok bisa, sih?" jawabnya.

"Dahulu, aku pernah bekerja sebagai tukang pijat," jawabku.

Tiara pun refleks langsung memelukku. Aku bisa merasakan hangatnya tubuh tiara saat memelukku.

Namun, aku tahu, aku tak bisa terus memperhatikan Tiara. Sebab, anak dan istriku selalu menunggu kepulanganku. (*)

 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co