GenPI.co - Namaku Pauline. Aku adalah seorang wanita yang memutuskan untuk menikah di usia muda dengan sosok pria yang aku cintai, Rangga namanya.
Di usia 20 tahun seharusnya kami masih menikmati masa muda, tanpa terikat tanggung jawab rumah tangga.
Namun, semuanya berubah saat kami jatuh dalam pergaulan bebas. Ya, pernikahan kami terlaksana karena sebuah kecelakaan.
Setelah memasuki masa kehamilan 1 bulan, akhirnya kedua orang tua kami memberikan restu untuk menikah.
Semuanya berjalan tidak mudah, aku dan Rangga harus diasingkan saat berada dalam kumpulan keluarga besar.
Akhirnya kami memutuskan untuk tinggal bersama di sebuah kontrakan yang tidak terlalu besar.
Namun, menurutku ini lebih baik dari pada harus tinggal bersama dengan orang tua.
Rangga cukup merawat aku dengan baik, sampai akhirnya dia kecanduan sebuah video game.
Tidak jarang dia lebih mengutamakan menatap gadget-nya daripada mendengar ceritaku.
Benar kata banyak wanita di luar sana, rupanya games sudah lebih menarik dari pada pasangan bila kecanduan.
Selain itu, Rangga cukup sering mengundang dua temannya untuk bermain games bersama di rumah.
Sejujurnya aku cukup terganggu dengan hal tersebut, karena di masa kehamilanku yang begitu muda, rasanya lebih sering lelah dan ingin terus beristirahat.
Sayangnnya Rangga tidak mengerti hal itu.
Tidak jarang justru Rangga memaksaku untuk menemani kedua temannya dan bermain bersama, ketika dia harus pergi ke rumah orang tuanya sebentar.
Hal ini sangat membuat aku lelah. Rasanya tak lagi disayang oleh pasanganku sendiri.
Penyesalan memang datang terlambat, aku selalu berharap, seandainya kami tidak jatuh dalam pergaulan bebas. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News