GenPI.co - Beberapa hari ini pikiranku penuh dengan hal-hal yang tak pasti. Banyak hal yang seharusnya tak perlu dipikirkan.
Namun, ada satu hal yang cukup menarik. Mantanku yang sekarang jadi janda terus masuk dalam pikiranku.
Hal itu pun membuatku cukup kebingungan. Sebab, sudah lama aku tak saling bertukar kabar dengannya.
Mantanmu itu bernama Kayara. Nama yang cantik, sesuai wajahnya.
Aku pun mulai berprasangka buruk tentangnya. Apakah ada suatu hal yang terjadi kepadanya?
Hal itu pun membuatku berpikir untuk menghubunginya kembali. Aku mulai mencari nomornya di dalam ponselku.
Setelah ketemu, aku langsung mengirimkan sebuah pesan. Tak banyak, hanya bertanya kabar.
"Halo, Ra. Apa kabar?" tanyaku.
Aku menunggu balasan Kayara cukup lama. Namun, penantianku tersebut tak sia-sia.
Sebab, dua mengirimkan sebuah pesan panjang. Intinya, dia mengajakku untuk bertemu.
"Mau keluar ke mana, Ra?" tanyaku.
"Bagaimana kalau pergi ke pe pasar malam dekat rumahku?" jawabnya.
Aku pun langsung setuju dengan tujuan tersebut. Malam harinya, aku pun pergi menuju ke rumah Kayara.
Dia menyambutku dengan penuh senyuman. Cantik, seperti saat masih bersamaku dahulu.
"Dunia berubah, tetapi wajahmu tetap cantik," kataku.
Kayara tersenyum manis. Kami pun langsung pergi ke pasar malam dekat rumahnya.
Sesampainya di pasar malam, Kayara memilih permainan lempar botol. Bola dipegangnya dengan erat.
Matanya terlihat sangat tajam saat mengincar target botol yang berjejer rapi. Lemparan pertamanya berhasil menjatuhkan semua botol.
"Hebat, padahal baru pertama lempar," kataku
"Permainan gampang ini, mah," jawabnya.
Kayara pun mendapat hadiah sebuah boneka yang cukup besar. aku rasa, harga boneka itu lebih mahal dari biaya permainan itu.
Kayara tak puas hanya mendapat satu boneka. Dia langsung membeli tiket untuk 3 kali main.
Hebatnya, Kayara berhasil menjatuhkan semua botol di setiap kesempatan. Dia pun keluar sebagai pemenang sebanyak empat kali.
Artinya, Kayara mendapat empat boneka. Sang penjaga permainan memberikan boneka terakhir dengan raut muka yang sedikit kecewa.
"Ampun. Jago banget mbak mainnya," kata sang penjaga permainan.
Malam itu kami habiskan dengan penuh kebahagian. Kayara mendapat banyak boneka dan aku mendapat kesempatan bersama dirinya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News