Pedih, Cintaku Berakhir Tragis di Depan Mertua

22 Juli 2021 12:58

GenPI.co - Persoalan rumah tangga terkadang tidak semudah yang dibayangkan.

Sebab, terkadang ada persoalan yang tidak jarang menimbulkan kata pisah.

Hal itu pernah terjadi kepada diriku saat aku baru mengarungi bahtera rumah tangga selama satu tahun.

BACA JUGA:  4 Shio Kena Badai Rezeki, Ditakdirkan Kaya Hingga Anak Cucu

Aku berpisah sama istri dan anak-anakku. Saat itu aku dan istriku memutuskan bercerai.

"Itu pengalaman burukku," kataku dalam hati.

BACA JUGA:  Wahai Orang Tua, Ketahui Dampak Buruk Pernikahan Dini pada Anak

Semuanya bermula ketika aku terkena PHK. Aku pun menjadi pengangguran.

Aku sebenarnya sudah berusaha mencari pekerjaan. Namun, tidak ada perusahaan yang menerimaku.

BACA JUGA:  Bapak Kos Masuk Kamarku, Pisangnya Besar Banget

Aku pun membangun usaha. Aku berjualan nasi di pinggir jalan. Akan tetapi, usahaku gulung tikar.

Aku menyerah? Tidak. Aku melakukan apa pun untuk mendapatkan uang. Namun, istriku tidak bisa menerima keadaanku.

Dia rupanya sudah terbiasa hidup enak sehingga enggan berada dalam kesusahan saat aku terkena PHK.

"Mas, aku tidak bisa hidup begini," ucap Dian, istriku.

"Aku berjanji berusaha mencari pekerjaan lagi," kataku.

"Kamu yakin bisa mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar seperti dahulu,”

“Aku masih berusaha,”

"Kamu hanya lulusan SMA, lo. Bekerja di tempat dahulu juga dibawa orang yang kenal,"

Hubungan kami makin dingin. Istriku lebih banyak diam. Aku pun berusaha menghangatkan situasi.

Aku sering mengajak anakku untuk bercanda dengan istriku. Namun, istriku ternyata bergeming.

Lama-lama aku terbawa suasana. Aku mendadak menjadi pribadi yang suka marah-marah.

Aku benar-benar tidak bisa mengendalikan emosi. Istriku pun tidak bisa menenangkanku.

Dia malah pulang ke rumah orang tuanya. Aku sampai harus mendatanginya dengan perasaan malu.

Sesampainya aku di sana, kenyataan pahit menghampiriku. Di depan keluarga besarnya, istriku ingin bercerai.

Aku kaget bukan kepalang. Aku berusaha menenangkan diriku dan istriku.

Namun, mertuaku justru memanaskan keadaan. Dia menyinggung posisiku sebagai pengangguran.

Singkat cerita, aku menganggur selama enam bulan. Keuanganku payah. Istriku pun memutuskan mengajukan gugatan cerai.

Akhirnya, aku terpisah dengan istriku dan anak-anakku akibat perceraian. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Andri Bagus Syaeful

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co