GenPI.co - Pagi ini aku menikmati secangkir kopi dengan tambahan pisang goreng ala rumahan buatan istriku, Risa.
Aku bersyukur selalu bersama Risa hingga yang sudah hampir kepala empat.
Sebelumnya, aku sempat kesulitan mendapatkan jodoh. Aku baru menikah pada usia 34 tahun.
Kisah cinta yang kurasakan memang tidak mulus. Aku pernah menjalin hubungan dengan beberapa wanita.
Namun, hubungan kami selalu kandas. Mengingat hari pertemuanku dengan Risa, aku mencoba menanyakan kembali kepada istri tercintaku.
"Ris, coba duduk di sini. Aku mau tanya sama kamu soal awal mula pertemuan kita," ucapku.
"Iya, sebentar. Satu gorengan lagi, ya," sahutnya dari dapur.
Setelah aku menunggu selama sepuluh menit, Risa akhirnya menghampiri. Senyum di wajahnya mengembang.
"Kamu lagi kenapa, sih? Kok, tiba-tiba pengin bahas kita yang dulu," kata Risa sambil menaruh gorengan di meja.
"Ha ha ha, iya aku kepikiran saja. Kamu, kok, mau sama aku?" balasku.
Sambil duduk di sampingku, Risa mengaku tidak bisa mengungkapkan alasan pasti akhirnya menikah denganku.
"Aduh, aku juga bingung kalau jawab soal ini. Sebab, aku kali pertama bertemu sudah yakin sama kamu, Mas," kata Risa.
"Ya, sudah. Begini saja. Apa yang buat kamu yakin sama aku?" sahutku.
Risa lantas menjawab dengan penuh semangat karena ingin kembali mengenang masa itu.
"Aku ingat waktu itu lagi jualan di depan sekolah, lalu kamu membeli daganganku. Mas beli banyak sekali. Karena penasaran, aku tanya, kan, buat apa semua makanan ini," ucap Risa.
"Terus, Mas ternyata mau kasih makanan ini untuk orang-orang yang membutuhkan di seberang sekolah," tambahnya.
Menurut cerita Risa, aku ternyata orang pertama yang membeli dagangannya dengan jumlah banyak.
Selain itu, aku memang sengaja beli makanan itu untuk mereka yang membutuhkan.
Berawal dari itu, Risa ternyata jatuh hati kepadaku. Namun, sebenarnya aku pun sudah menyukai Risa sebelum kami bertemu di depan sekolah itu.
Aku bahkan beberapa kali sempat mencoba menggunakan berbagai strategi untuk mendapat perhatiannya, tetapi selalu gagal.
Mendengar pengakuanku, Risa hanya tersenyum sambil mencoba menggodaku.
"Sepertinya strategi senyap nggak ampuh, ya, Mas? Lebih berkesan saat membantu sesama bukan?" ucap Risa. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News