Riska dan Risa Jago Main di Kolam, Aku Sampai Kalah

30 Juli 2021 10:33

GenPI.co - Aku kerap menikmati udara sejuk khas pegunungan kerap ketika pulang ke kampung halaman.

Namaku Rahma. Aku adalah pekerja yang merantau dari Kuningan, Jawa Barat, ke Jakarta.

Sebelum pandemi melanda, aku memutuskan mengunjungi nenek di kampung. Tempat tinggal nenek berada di kaki Gunung Ciremai.

BACA JUGA:  Pisang Calon Suamiku Besar dan Panjang, Bikin Ketagihan

Meski jarang ke sana, aku memiliki kisah yang cukup menyenangkan. Aku bisa menikmati permandian air panas.

Aku ingat betapa menyegarkannya bisa menikmati air panas setelah sibuk bekerja di kota lain.

BACA JUGA:  Selamat Jalan Ma, Sekarang Sudah Tak Sakit Lagi

Aku berangkat ke permandian air panas bersama nenek dan kedua orang tuaku.

"Wah, sudah lama nggak ke sini. Ternyata tempatnya masih sama hingga sekarang," gumamku.

BACA JUGA:  Aku Tancap Gas, 2 Jam Kemudian Pacarku Lemas

Aku lantas bergegas ganti pakaian di toilet seberang permandian.

Setelah selesai ganti pakaian, aku bermain air terlebih dahulu di pinggir kolam.

"Hangat sekali air ini. Aku jadi lebih tenang," ucapku.

"Iya, ya. Mengasyikkan bukan?" kata orang di sebelahku.

"Iya, Mbak. Airnya benar-benat bikin hati tenang," sahutku.

Meski berbicara dengan orang asing, aku memberanikan memperkenalkan diri kepadanya.

Wanita di sebelahku bernama Sinta. Dia dari Jakarta. Dia ke sini untuk berlibur bersama dua temannya.

"Wah, kita sama dari Jakarta, ya, Mbak," kataku.

"Iya, salam kenal. Semoga kita bisa akur, ya. Oh, iya, nanti kalau teman-temanku datang, kita main bareng, ya, di sini," ujar Mbak Sinta.

"Oke, Mbak," sahutku.

Setelah selesai berganti pakaian, teman Sinta pun menghampiri dan memperkenalkan diri.

Keduanya ternyata saudara kembar. Namanya, Riska dan Risa. Kami berempat pun berendam di air panas.

Ketika kami asyik menikmati air panas, Sinta melontarkan usul untuk bergantian memindahkan air panas menggunakan tangan kosong.

Kami setuju. Di pinggir kolam sudah disiapkan dua ember untuk kami berlomba memasukkan air paling banyak.

Aku berpasangan dengan Sinta, sedangkan si kembar menjadi tim lawan.

Saat awal bermain, aku dan Sinta cukup unggul karena berhasil mengisi air setengah dari ember.

Namun, Riska dan Risa ternyata cukup kompetitif sehingga berhasil menyusulku.

Setelah 30 menit bermain, pemenangnya ialah Riska dan Risa.

Aku dan Sinta pun mendapat hukuman karena kalah dengan lari mengelilingi kolam.

"Lelah juga, Mbak. Ternyata seru permainan ini meski dengan orang baru," ucapku kepada Sinta.

"Iya, kan? Aku sudah bilang tadi pasti asyik. Nanti kita main lagi, ya, di Jakarta," sahutnya.

Kami pun akhirnya bertukar nomor kontak untuk bisa bertemu nanti ketika pulang ke Jakarta. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co