Papa Mertua Punya Pisang Jumbo Banget, Aku Sampai Kaget

16 Agustus 2021 21:45

GenPI.co - Perkenalkan, namaku Nindya. Aku baru saja menikah 2 bulan lalu dengan Mas Riko. 

Mas Riko merupakan anak dari teman ayahku. Bisa dibilang, kami berdua dijodohkan. 

Meski begitu, aku merasa senang bisa hidup bersama Mas Riko. Dia sangat baik dan perhatian kepadaku. 

BACA JUGA:  Pisang Milik Paman Besar dan Tebal, Aku Tak Sabar Menikmatinya

Namun, di awal pernikahan kami, aku sudah ditinggal oleh Mas Riko. Hal itu karena tuntutan pekerjaannya. 

Mas Riko bekerja sebagai kapten kapal. Sekali berlayar, dia bisa menghabiskan waktu dua sampai tiga bulan. 

BACA JUGA:  Pacarku Tercengang Pisang Kakaknya Lembek dan Kecil

Hari ini menjadi hari ke 36 Mas Riko meninggalkanku. Tentu, rasa rindu selalu ada untuknya. 

"Mas memang jarang pulang, tetapi hati mas selalu tinggal di matamu," kata Mas Riko. 

Kata-kata manis yang keluar dari mulut Mas Riko selalu bisa membuatku tenang. Dia pintar memilih kalimat untuk wanitanya. 

Selama dua bulan ini, aku hidup bersama ayah Mas Riko, Pak Romi. Hal itu aku lakukan atas permintaan suamiku tercinta. 

"Ibu sudah mendahului kami, bapak jadi sendiri. Kalau kita tinggal sendiri, bapak akan merasa sepi," kata Mas Riko. 

"Iya mas. Aku juga sudah menganggap bapakmu sebagai bapakku," jawabku. 

Meski sudah cukup tua, bapak mertuaku terbilang sangat aktif. Beliau sangat rajin olahraga. 

Tak hanya itu, beliau juga rajin berkebun. Katanya, badannya akan sakit kalau nggak bergerak. 

"Kalau bapak diam saja, badan rasanya sakit semua. Tulang terasa kaku," ujar Pak Romi. 

"Ya, tetapi jangan terlalu banyak kegiatan. Nanti bapak sakit," jawabku. 

"Kan, ada kamu. Menantuku," jawabnya. 

Bapak mertuaku ini sangat dikenal di daerah kami tinggal. Sebab, beliau menjadi satu-satunya orang yang berhasil menanam pisang raksasa. 

Banyak orang yang heran dengan kemampuan bapak mertuaku. Pisang yang ditanamnya selalu menghasilkan buah yang sangat besar. 

"Ini namanya pisang tanduk jumbo," kaya Pak Romi. 

"Boleh Nindya coba, pak?" kataku. 

Pak Romi langsung memberikan satu buah pisang tanduk jumbo. Aku sangat kaget saat merasakan buah itu. 

"Pak, ini kok tahan lama. Perasaan nggak habis-habis," kataku. 

"Namanya juga pisang jumbo, ya, lama habisnya," jawab Pak Romi. 

Sungguh, baru kali ini aku merasakan pisang yang sangat luar biasa. Rasanya manis dan tidak membuat bosan. (*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co