Bapak Mertua Masuk Kamarku, Beri Kehangatan saat Hujan

24 Agustus 2021 17:15

GenPI.co - Perkenalkan, namaku Zakia. Aku baru saja menikah dengan Mas Dodi satu tahun lalu.

Mas Dodi adalah seniorku saat kuliah. Setelah pacaran selama empat tahun, akhirnya kami memutuskan menikah.

Mas Dodi sangat baik kepadaku. Dia selalu memberikan semua yang aku inginkan.

BACA JUGA:  Bapak Mertua Ketagihan Pukis Tembemku, Sampai Merem Melek

Bapaknya Mas Dodi, Pak Rizal juga sangat baik kepadaku. Beliau selalu perhatian kepadaku.

"Jangan terlalu lelah mengurus rumah. Istirahat saja," kata Pak Rizal.

BACA JUGA:  Bapak Indekos Keluar Cepat, Pacarku Teriak Nikmat

"Iya pak. Nanti Kia lanjutin lagi," jawabku.

Selama satu tahun ini, aku menjalani long distance marriage. Sebab, Mas Dodi harus menyelesaikan pekerjaannya di sebuah perusahaan swasta di Kalimantan.

Mas Dodi biasanya pulang tiga bulan sekali. Itu juga cuma beberapa hari.

Tentu singkatnya pertemuan tak mampu membuat perasaan rinduku lunas. Namun, aku tak bisa memberontak.

"Setelah ini selesai, mas akan cari kerja di Surabaya. Biar jarak tak bisa memisahkan kita lagi," kata Mas Dodi.

"Aku sayang kamu, mas," jawabku.

"Mas lebih sayang kamu, dik," jawab Mas Dodi.

Mas Dodi selalu bertanya tentang kabar bapaknya. Pertanyaan-pertanyaan itu bahkan selalu muncul tiap hari.

"Kabar bapak gimana, dik?" tanya Mas Dodi.

"Baik mas. Bapak sekarang suka dimasakin ayam kecap," jawabku.

"Itu kesukaan bapak. Ibu dulu sering memasak itu," jawab Mas Dodi.

Sebagai menantu yang baik, aku berusaha untuk memenuhi semua kebutuhan Pak Rizal. Hal itu juga yang selalu ditekankan oleh suamiku.

Suatu malam, hujan turun dengan sangat deras. Suara petir terdengar saling bersahutan.

Aku yang ketakutan akhirnya memutuskan untuk masuk kamar. Aku mencoba mengalihkan pikiran dengan membaca novel.

Namun, tiba-tiba terdengar suara pintu kamarku yang terbuka. Aku sangat kaget saat melihat Pak Rizal sudah berada di depan mataku.

"Ada apa pak?" kataku.

"Maaf bapak nggak ketuk pintu dulu," kata Pak Rizal.

"Memangnya ada apa pak?" tanyaku lagi.

"Kata Dodi, kamu takut sama suara petir. Biar nggak takut, ini bapak buatkan coklat hangat buatmu," kata Pak Rizal.

"Terima kasih banyak pak. Kebetulan cuacanya dingin banget," jawabku.

"Kata orang, coklat bisa bikin tenang. Biar kamu nggak takut lagi," kata Pak Rizal.

Setelah memberikan coklat hangat, Pak Rizal langsung pergi meninggalkan kamarku. Sungguh, aku sangat kaget dengan kejadian barusan.

Namun, aku merasa sangat senang. Sebab, coklat hangat itu menjadi tanda bahwa Pak Rizal menerimaku dengan baik sebagai menantunya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co