Mantap, Pijatan Suami Bikin Aku Jadi…

GenPI.co - Namaku Salsa. Aku merasa beruntung ketika menikah dengan Bobi.

Sebab, selain ganteng dia paling mengerti kondisiku.

Meskipun sudah dua tahun menikah, kami belum dikarunia anak. Tetapi dia tetap setia dan membesarkan hatiku.

BACA JUGA:  Bursa 3 September 2021: Saham BMRI dan ASII Direkomendasi

Sedikit cerita, aku kenal dengan Bobi ketika aku liburan di Bali. Dia saat itu kami satu rombongan tur dari sebuah agen travel.

Pada saat itu, Bobi masih punya pacar, tetapi hubungannya sedang tidak baik. Bobi mengaku kecewa dengan pacarnya karena diselingkuhi.

BACA JUGA:  Bukan Pengin Cewek Muda, Ternyata Suami Selingkuh Karena Ini

Lima hari di Bali membuat kami jadi saling sapa, cerita, dan akrab. Aku yang jomlo saat itu merasa sok tau memberikan nasihat yang bijak, hingga memberikan saran untuk putus.

Padahal saat itu aku juga belum merasa tertarik, tetapi melihat sosok yang perhatian lama-lama aku jadi jatuh cinta.

BACA JUGA:  Pacar Memaksa Ujungnya Doang, Aku Keenakan Sampai 3 Ronde

Sesampainya di Jakarta kami bertemu kembali di tengah-tengah kesibukan. Setelah itu dia berkata kepadaku kalau sudah putus dengan pacarnya dan ingin dekat denganku.

Dia bilang kalau tertarik denganku. Saat itu, hatiku langsung tersanjung dan jantungku mulai berdebar. Hari demi hari kami lewati dan akhirnya kami menikah.

Setelah kami menikah, sikap Bobi makin mambuatku jatuh cinta. Dia benar-benar mau menerima kekuranganku, salah satunya tak bisa memasak.

Saat itu aku masih sibuk bekerja di sebuah bank swasta di Jakarta.

Tak heran jika aku selalu sibuk bekerja, sementara dia lebih banyak menghabiskan di rumah karena bisnisnya bisa dikendalikan dari rumah.

Hari itu, saat akhir bulan, aku sibuk untuk tutup buku dan harus lembur. Biasanya Bobi menjemputku, tapi malam itu aku harus pulang sendiri naik taksi.

“Aku sibuk sayang, kamu pulang sendiri, ya,” ucapnya dari seberang telepon.

“Oke, baiklah,” jawabku lemas.

Aku pun pulang dengan wajah kusut dan dandanan yang berantakan, bahkan aku sempat ketiduran dalam taksi.

Sesampainya di rumah, lampu ruang depan sudah mati. Aku perpikir Bobi sudah tidur dan tidak menyapaku.

Namun, ketika aku masuk kamar, aroma wangi aroma terapi tercium harum dan Bobi tiba-tiba mengejutkanku.

Ternyata Bobi tengah mempersiapkan sesuatu. Dia masak makanan kesukaanku, dan setelah itu memijat badanku yang lelah.

“Ah, nikmatnya pulang kerja ada yang kasih servis,” ucapku.

“Aku tau kamu capek bekerja setiap hari, jadi boleh dong aku kasih kejutan,” jawabnya.

Bobi memang jago sekali masak dan memijat.

Kalau aku capek dia sering memijat pundakku, sehingga terasa rileks dan nikmat. (*)