GenPI.co - Perkenalkan, namaku Rina. Aku baru saja menikah dengan Mas Tino setahun lalu.
Kehidupan rumah tangga kami terasa sangat biasa. Tak ada hal istimewa yang bisa membuatku berbunga-bunga.
Hal itu tak lepas dari perubahan sikap Mas Tino setelah menikah. Kini dia seperti orang lain bagiku.
Tak ada hal-hal romantis lagi yang diberikan kepadaku. Kini, dia sangat dingin dan sangat cuek.
Mas Tino bahkan tak merayakan hari ulang tahunku. Dia juga tak memberi hadiah apa pun.
Kehidupan rumah tanggaku yang tak harmonis ini pun tercium oleh bapak mertuaku, Pak Rozak. Dia berusaha untuk mencari tahu.
"Bapak lihat, belakangan ini hubungan rumah tangga kalian dingin?" kata Pak Rozak.
"Iya pak. Sudah cukup lama, sikap Mas Tino sangat dingin," jawabku.
"Kamu sudah mendiskusikan hal ini dengan Tino?" kata Pak Rozak.
"Belum pak. Mas Toni, sepertinya bosan dengan Rina," jawabku.
Kondisi rumah tanggaku ini pun menjadi perhatian penuh Pak Rozak. Beliau bahkan sampai memutuskan untuk tinggal di rumah kami.
Kehidupan di rumahku jujur lebih berwarna sejak kehadiran Pak Rozak. Mas Toni juga terlihat lebih banyak omong.
Suatu malam, Pak Rozak mengajakku dan Mas Toni mengobrol. Ada banyak sekali obrolan yang menenangkan saat itu.
Dari situ, aku tahu bahwa Mas Toni sedang mengalami banyak masalah. Dia berusaha untuk menyimpannya sendiri.
Banyaknya masalah itu yang membuat Mas Tino berubah. Masalah itu juga yang membuat rumah tanggaku tak harmonis.
"Maaf, mas nggak tahu harus bagaimana, mas nggak mau membebanimu," kata Mas Tino.
"Mas, masalahmu juga jadi masalahku. Sebaiknya kita cari jalan keluarnya berdua. Kita saling menguatkan," kataku.
Usaha yang dilakukan Pak Rozak pun membuahkan hasil. Hubungan rumah tanggaku bersama Mas Toni perlahan kembali seperti dahulu.
Dari kasus ini, aku mengerti bahwa Pak Rozak lebih hebat dari Mas Toni. Lebih hebat dalam mengatasi masalah dan mencari jalan keluar. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News