Suamiku Berbohong, Papa Mertua Hadir Berikan Pencerahan

07 Desember 2021 22:45

GenPI.co - Perkenalkan namaku Putri. Aku dan suamiku adalah pasangan muda yang baru saja menikah sekitar tiga bulan lalu.

Maklum, namanya pasangan baru pastinya penuh dengan adaptasi satu sama lainnya khususnya antara dua keluarga yang berbeda.

Aku memutuskan mau tinggal sementara waktu di rumah mertuaku sambil menabung untuk membeli rumah.

BACA JUGA:  Ditinggal Istri Dinas, Aku Rajin Disambangi Menantu Cantik

Awalnya berat, tetapi aku coba dan akhirnya terbiasa.

Mertuaku memperlakukanku seperti anaknya sendiri. Aku sangat nyaman dan suamiku senang.

BACA JUGA:  Dinginnya Sikap Suami, Membuat Mertuaku Ingin Menghangatkanku

"Mas, mamah sama papamu baik banget, ya. Aku jadi tidak enak," ujarku.

"Enggak apa-apa sayang. Tandanya kamu bisa mengambil hatinya," timpal suamiku.

BACA JUGA:  Biar Disayang Mertua, Ini Dia Resep Gabin Isi Tapai

"Mereka bisa berperan seperti orang tuaku, Mas. Aku janji tidak mau bikin mereka kecewa," ujarku.

"Iya, sayang. Semoga keluarga ini tetap harmonis dan baik-baik saja," timpal suamiku.

Singkat cerita, suamiku memang paham betul makanan kesukaanku. Saat itu aku sedang sakit dan hanya terbaring lemah di kamar.

Mendadak, aku sangat ingin makan nasi liwet karena bosan hanya konsumsi bubur setiap saat.

Suamiku pun janji akan buat dan tidak lagi-lagi beli di luar.

"Mas, kamu harus buat. Jangan beli kaya tempo hari. Aku mau masakanmu," ucapku

"Iya, sayang," suamiku dengan nada pelan.

Suami agak malas untuk memasak. Hal itu membuatnya suka membeli nasi liwet permintaanku dan soalah-olah itu masakannya.

30 menit berlalu, suamiku datang ke dalam kamar dengan membawa sepiring nasi liwet.

Tanpa basa basi akupun menikmatinya. Nampaknya agak berbeda. Karena, nasi liwet ini cukup enak dan membuatku ingin nambah.

"Mas, tumben enak," tuturku.

Suamiku hanya tersenyum kecil saja sebagai tanda dirinya senang aku menikmati masakannya.

Akan tetapi, tiba-tiba mertuaku datang ke kamar dan menanyakan nasi liwet itu enak atau tidak.

"Putri, enak tidak? Kurang, ya, rasanya?" kata mertuaku. 

"Enak, pah, enak banget. Mas, Ruli jago bikinya ini. Aku bingung dia dapat resep dari mana," timpalku.

"Lho, lho, itu buatan papah, bukan Mas Ruli," kata mertuaku.

"Hah, Mas kamu tidak kapok-kapok bohong melulu, tetapi aku tidak marah. Olahan nasi liwet papah enak dan aku ketagihan," ucapku

Semenjak itu, aku tidak pernah memaksakan suamiku untuk memasak.

Sebab, selama masih tinggal di rumah mertua aku berusaha belajar masak dari papah dan ibu dari suamiku.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co