Berlinang Air Mata, Mantan Datang Ke Pesta Pernikahanku

18 Desember 2021 21:50

GenPI.co - Perkenalkan, namaku Jovanda. Saat ini aku sedang menanti hari pernikahanku dengan Mas Romi. 

Mas Romi adalah anak dari sahabat ayahku. Sebenarnya, aku belum terlalu mengenal sosoknya. 

Pernikahan kami ini terjadi karena kesepakatan kedua orang tua kami. Aku mengamini pernikahan ini karena tak ingin membuat orang tuaku sakit hati. 

BACA JUGA:  Ibu Mertua Lebih Seksi dari Istri, Aku Tega Lakukan Hal ini

Pernikahanku dengan Mas Romi sudah direncanakan sejak puluhan tahun yang lalu. Ya, kami sudah dijodohkan sejak lahir. 

Ayahku dan ayah Mas Romi bersahabat sejak di bangku sekolah dasar (SD). Perjodohan kami berdua berawal dari persahabatan kedua orang tua kami itu.

BACA JUGA:  Ditinggal Istri Dinas, Aku Rajin Disambangi Menantu Cantik

Jujur, perjodohan ini sangat berat bagiku. Tak hanya aku, tetapi juga berat untuk Mas Rizky. 

Mas Rizky adalah kekasih yang sebenarnya ingin aku nikahi. Dia senior di kampusku. 

BACA JUGA:  Azab Memutar Musik Saat Azan Magrib, Aku Didatangi 5 Tamu Gaib

Sayangnya, hubunganku dengan Mas Rizky harus kandas karena perjodohanku dengan Mas Romi. Mas Rizky pun tak bisa berbuat banyak, aku juga. 

"Tak apa, bahagiamu juga bahagiaku, kan?" kata Mas Rizky. 

"Ini menyakitkan mas, bukan bahagiaku," jawabku. 

"Ini pilihan orang tuamu, harusnya jadi yang terbaik untukmu," jawab Mas Rizky. 

"Aku inginnya kamu, bukan orang lain, bukan Mas Romi," jawabku. 

Itu adalah percakapan terakhirku dengan Mas Rizky melalui panggilan telepon. Dia tak menjawab lagi perkataanku. 

Namun, beberapa hari setelah itu, dia mengirimkan pesan. Tak panjang, tetapi akan jadi menyedihkan. 

"Aku akan hadir di hari pernikahanmu. Semoga tak ada tangis," tulis Mas Rizky. 

Singkat cerita, hari pernikahanku dengan Mas Romi pun tiba. Semua proses pernikahan aku lewati dengan penuh kesedihan. 

Di antara kesedihan itu, aku menanti kehadiran Mas Rizky. Sebenarnya, aku tak ingin dia hadir ke pernikahanku. 

Mendadak, semua mata perlahan menuju ke seorang pria yang berjalan menuju ke pelaminan. Ya, pria itu ialah Mas Rizky. 

Semua mata tertuju kepadanya karena dia berjalan dengan air mata yang mengalir di pipinya. Melihat hal itu, air mataku pun mulai jatuh menyambutnya. 

"Jangan sedih, ini tangis bahagia. Bahagia karena melihat orang yang aku cintai menikah dengan pilihan orang tuanya," kata Mas Rizky.

Aku tak bisa menjawab Mas Rizky. Hanya air mata yang mampu menjelaskannya. 

Aku sangat ingin memeluk Mas Rizky. Menyampaikan bahwa aku sangat mencintainya. 

Namun, aku sadar. Aku kini sudah sah menjadi istri pria yang bukan Mas Rizky. 

Mas Rizky tak lama. Setelah menyampaikan hal itu, dia langsung kembali pulang tanpa menyeka air matanya. 

Akun hanya bisa berharap Mas Rizky tahu bahwa ini bukan keinginanku. Aku hanya mencoba untuk membuat kedua orang tuaku bahagia meski aku yang harus tersakiti.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co