GenPI.co - Dalam sebuah hubungan pasti tidak akan selalu baik-baik saja. Sebab, setiap individu pasti pernah melakukan kesalahan yang bikin kekasihnya terluka.
Aku mengakui hal itu. Pasalnya, aku seorang pria yang kerap membuat kekasihku menangis.
Oh iya, perkenalkan aku adalah Asral mahasiswa semester dua di salah satu perguruan swasta di kota aku.
Aku memang anak muda yang terbawa arus pergaulan, sehingga kerap membuat kekasih kecewa.
Aku tidak mau dikekang, tetapi aku butuh seorang wanita untuk menemaniku.
Aku percaya itu sangat egois, tetapi sudah pilihanku.
Dalam hati aku berjanji suatu saat akan tobat dan membuat bahagia kekasihku jika masih bersama.
Tiba suatu saat ada persoalan besar terjadi aku dengan kekasihku.
"Sayang, aku mau ikut kompetisi balap motor seperti dahulu. Boleh, ya," kataku.
"Jangan, resikonya besar. Aku tidak restui," mata kekasihku.
"Sekali aja, abis itu tidak ikut-ikutam lagi," kataku.
"Kamu dari dulu bilang cuma sekali, tetapi berulang," kata kekasihku.
"Janji, kali ini aku nurut jika dibolehkan sekali lagi," rayuku.
"Tidak, tidak, tidak, pokoknya tidak,' kata kekasihku.
Aku pun terus merayu kekasihku dengan segala cara. Akhirnya, aku dibolehkan olehnya.
Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Sebab, aku ingin menjadi juara di ajang balap motor.
"Sayang, aku akan berlatih sungguh-sungguh," katamu.
"Bodo. Ingat ini cuma sekali aja," ucapnya.
"Iya sayang, aku berusaha memberikan yang terbaik," ucapku.
"Iya, iya, terserah kamu saja," juteknya.
Tibalah saat waktu balapan tiba, aku semangat semangat dan termotivasi tinggi.
Akan tetapi, ada kenyataan pahit menyapa. Aku kecelakaan dan berdarah-darah.
Kondisi itu membuat kekasihku menyesal karena sudah memberikan restu. Dia hanya bisa menangis.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News