Temanku Positif Gara-Gara Aku

16 Februari 2022 21:30

GenPI.co - Namaku Ristanto. Sebelumnya, aku ingin meminta maaf kepada teman-temanku.

Gara-gara aku, mereka reaktif virus corona (covid-19), bahkan ada yang positif terinfeksi.

Aku bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Pekerjaanku di lapangan.

BACA JUGA:  3 Zodiak Bergelimang Berkah, Rezeki Berlimpah Datang Tak Diduga

Tak usahlah kujelaskan apa jenis pekerjaanku. Beberapa waktu lalu aku dinyatakan positif covid-19.

Entah dari mana virus menyerangku. Mungkin saja virus masuk saat aku di lapangan.

BACA JUGA:  3 Zodiak Ketiban Rezeki Melimpah, Keberkahannya Gila-gilaan

"Kamu isolasi di rumah selama dua pekan, ya," kata atasanku.

Aku menyanggupinya. Mau bagaimana lagi? Aku harus isolasi mandiri selama dua pekan.

BACA JUGA:  Bergelimang Hoki, 3 Zodiak Ketiban Rezeki Nomplok Akhir Pekan

Kejenuhan menjadi teman sehari-hariku. Aku hanya berkutat di rumah sendirian. Kakakku sudah mengungsi ke rumah orang tuaku.

Aku berkelindan dengan buku, lagu, dan dunia maya. Dunia nyataku benar-benar menyempit.

Hiburanku cuma teman-temanku. Mereka rutin mengirimkan makanan. Mereka juga sering meneleponku.

Hari kesembilan aku isoman, teman-temanku datang. Mereka membawakan makanan kesukaanku. Sate kambing.

“Biar kamu greng lagi,” kata Andi.

Entah apa yang harus kulakukan. Kami terpisah jarak. Aku di dalam pagar, mereka hanya di luar.

Kami berbincang seperti orang yang baru saling kenal. Kami saling bercanda.

“Kantor apa kabar?” tanyaku.

“Nggak seru kalau nggak ada elu,” ujar Puji.

“Halah,” aku melemparkan tusuk sate ke arah dua temanku.

“Masih lemas?”

“Nggak, sih. Udah sehat. Kayak nggak kenapa-kenapa, kok,” jawabku.

“Siap futsal lagi?”

“Belum, lah. Tunggu sampai kelar dulu,” kataku.

Breeess. Tiba-tiba hujan deras. Sedari tadi memang mendung. Kami tidak menyangka hujan langsung turun dengan deras.

Kami kelabakan, terutama Puji dan Andi. Aku tahu mereka membawa laptop di dalam tas.

Mereka mau tidak mau harus berteduh. Aku berlari ke dalam. Entah kenapa Puji dan Andi juga mengikutiku.

Mereka membuka pagar, lalu masuk begitu saja. Aku sudah di dalam rumah. Mereka masih di luar.

“Heh, ntar ketularan,” ujarku.

“Semoga enggak,” kata Puji sembari mengeluarkan laptop dari tasnya.

Andi juga melakukan hal yang sama.

“Mending naik taksi online saja. Kalau ketularan, kan, repot,” kataku.

Aku terus merajuk. Mereka bersikukuh menunggu hujan reda. Aku tidak bisa berbuat apa-apa.

Singkat cerita, empat hari kemudian Andi mengabariku. Dia ternyata juga positif covid-19.

“Pulang dari rumah lu, gue langsung panas,” ujar Andi melalui telepon.

“Lah,” kataku. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Andri Bagus Syaeful

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co