Jantungku Mau Copot, Permainan Jemarinya Membuatku Terkejut

21 Februari 2022 17:45

GenPI.co - Namaku Delima. Aku memiliki seorang kekasih bernama Leo. Dia adalah seorang yang romantis. Seseorang yang selalu bisa membuat aku merasa kasmaran karenanya.

Dia selalu mengingat apa pun momen spesial ketika bersamaku. Bahkan, tak jarang dia memberikan aku hadiah-hadiah kecil yang tak pernah aku bayangkan sama sekali.

Dari sekian banyak hal baik yang dia miliki, hanya satu yang aku tak suka dari dirinya, terlalu friendly.

BACA JUGA:  Pedang Menantu Sungguh Sakti, Sekali Dipegang Aku Menjerit-jerit

Sifatnya itu tak jarang membuat banyak wanita lengket padanya, bahkan sampai menyatakan perasaan karena begitu menyukainya.

Mengetahui hal tersebut memang sudah menjadi karakternya, aku pun tak bisa berbuat banyak, sebab aku tidak ingin mengubah dirinya. Ku tahu pasti, dia adalah milikku seutuhnya.

BACA JUGA:  Besar dan Kokoh, Tongkat Milik Menantu Membuatku Berbinar-binar

Suatu hari. Tepat di hari ulang tahunku, aku mengetahui dia keluar dari sebuah hotel bintang tiga bersama dengan salah seorang teman dekatku, Tya, namanya.

Hal tersebut tentu aku ketahui bukan secara langsung, tapi berdasarkan laporan dari teman sekelas Leo.

"Del, lu lagi sama Leo?," Tanya Deva melalui pesan WhatsApp.

"Nggak nih, gue lagi di rumah ada acara sama keluarga, nanti malem mungkin baru ketemu Leo," balasku.

"Oh bukan lu, gue abis liat Leo keluar dari hotel, gue kira lu," lapornya.

Singkat cerita, ciri-ciri orang yang dijelaskan oleh Deva sangat mirip dengan temanku, Tya. Tanpa berpikir panjang, tentu hal tersebut membuat aku marah sekaligus kecewa.

Bukan karena dia jalan bersama wanita lain, tapi bisa-bisanya dia pergi ke tempatnya seperti itu, bahkan dengan seseorang yang cukup dekat denganku. 

Menurutku, bila memang Leo sengaja membuat aku marah di hari ulang tahunku, seharusnya cara yang dia lakukan tidak seperti ini.

Tanpa basa-basi, aku menghubungi Leo dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengannya.

Melalui pesan singkat, Leo membalas singkat dengan memberikan alamat hotel yang ku tahu, itu adalah hotelnya bersama Tya, siang tadi.

Tanpa berharap apapun, aku mendatangi hotel tersebut. Tentu, itu aku lakukan sebatas pertemuan terakhirku dengan Leo, tidak lebih.

Sesampainya di depan kamar hotel, aku mengambil nafas panjang dan mengetuk pintu itu. Benar, yang aku temui sosok Tya dengan pakaian rumah, tampak seperti baru saja bangun dari tidurnya.

Melihat hal itu, tentu perasaanku semakin campur aduk. Setelah memasuki kamar, aku melihat Leo sedang duduk sambil memainkan sebuah lagu, happy birthday.

Aku terkejut, ruangan itu sudah di dekorasi begitu cantik, permainan jari Leo di atas keyboard piano pun begitu indah, hingga membuat aku lemas dengan kejutan ulang tahunku.

Usai lagu berakhir, aku mendekati Leo kemudian memeluknya sambil mengucapkan kata maaf karena sudah memandang dia sebelah mata. 

"Happy birthday babe, I love you so much, maaf udah bikin kamu mikir macam-macam, tapi semua yang aku lakuin hanya untuk kamu," kata Leo, sambil membalas pelukanku. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co