Terlalu Bersemangat, Pacar Berondong Membuat Wajahku Penuh Noda

25 Februari 2022 17:20

GenPI.co - Hai, namaku Nabilah, seorang pegawai swasta berumur 27 tahun.

Aku memiliki seorang kekasih berondong yang umurnya dua tahun di bawahku.

Namanya Rio, kami bertemu saat masih kuliah karena berada di satu divisi kepanitiaan.

BACA JUGA:  Pedang Menantu Sungguh Sakti, Sekali Dipegang Aku Menjerit-jerit

Selama mengurus acara tersebut, kami sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama, bahkan tidak jarang juga dia mengantarku pulang jika waktu sudah terlalu malam.

Akhirnya, kami menjalani hubungan yang berlangsung hingga saat ini.

BACA JUGA:  Besar dan Kokoh, Tongkat Milik Menantu Membuatku Berbinar-binar

Dahulu, bisa dibilang hampir setiap hari kami bertemu entah untuk jalan-jalan, nonton bioskop, makan bersama, ataupun berkeliling kota tanpa arah yang jelas.

Namun, karena saat ini sudah punya kesibukan masing-masing, pertemuan yang tadinya bisa setiap hari menjadi paling banyak seminggu dua kali.

“Besok ke rumah, ya,” begitu bunyi pesan yang aku terima dari Rio.

“Okay,” jawabku singkat.

Keesokan harinya, saat aku tiba di rumah Rio, garasinya terlihat kosong tidak ada mobil.

“Orang rumah lagi pergi, ya?” tanyaku ke Rio.

“Iya, ada acara keluarga, lusa baru pulang,” jawabnya.

“Kamu kenapa nggak ikut?” tanyaku seraya berjalan masuk ke dalam rumah.

“Males, biar bisa ketemu kamu juga, udah lama nggak ketemu,” katanya.

Setibanya di dalam rumah, aku melihat di meja ruang makan sudah ada dua piring yang masing-masing terdapat steak di atasnya.

“Sejak kapan kamu bisa bikin steak? Pasti beli, ya?” tanyaku sambil menatapnya.

“Enak saja, bikin sendiri ini, aku belajar dari kemarin biar bisa bikin yang enak buat kamu,” jawabnya seraya duduk di kursi.

Aku hanya tersenyum dan turut duduk di kursi, kami duduk berhadapan.

Aku mengambil botol saus yang ada di meja, kemudian mencoba untuk menuangnya ke piring. Tetapi saus tak kunjung keluar.

Rio yang melihatku kesusahan langsung mengambil botol saus dan mengocoknya dengan kencang.

Entah bagaimana ceritanya, saus muncrat keluar berceceran ke meja, baju Rio, hingga wajahku.

“Rio!” teriakku kencang saat merasakan ada saus di wajahku.

Rio terdiam sebentar dan langsung mencari tisu basah untuk membersihkan wajahku.

Kami tertawa bersama dan melanjutkan makan seraya berbagi kisah keseharian yang dilewati. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co