Aku Kesal, Suami Selalu Membuangnya di Luar

28 Februari 2022 18:10

GenPI.co - Sudah ditegur hingga puluhan kali, suamiku selalu terbiasa membuangnya di luar. Setiap kali aku ingatkan, ia selalu melawan dan mengernyitkan dahi.

Namanya Richard, pria yang sudah 10 tahun bersamaku. Seoarng suami yang sudah memberikanku 2 anak yang lucu dan pintar.

Profesinya sebagai seorang dokter umum membuat selalu was-was ketika dia pulang ke rumah. Satu set APD dan pakaian dinas yang sehari-hari ia kenakan tentunya sarang dari kuman virus.

BACA JUGA:  Pedang Menantu Sungguh Sakti, Sekali Dipegang Aku Menjerit-jerit

Apalagi rumah sakit tempatnya berdinas kini sedang digunakan untuk menampung pasien covid-19 jenis omicron. Varian virus yang sedang menyebar dan cukup mematikan.

Seperti biasa, sebelum bekerja aku sudah menasehati dia untuk terus hati-hati dan bekerja dengan prokes yang ketat.

BACA JUGA:  Ingin Menantunya Jadi Presiden, Amien Rais Dapat Peringatan Keras

Tak lupa aku ingatkan dia untuk selalu membuang APD di halaman dalam rumah usai ia pulang praktek.

“Pah, jangan sampai lupa nanti pas pulang rumah, APD-nya dibuang saja tong sampang samping garasi rumah ya,” kataku memperingatkan.

“Ingat pah, jangan dibuang di luar,” sahutku.

“Tapi mah…,” jawabnya.

“Ssstttt, tak ada alasan lagi pah. Mamah takut kalau papah buang di luar terus. Itu berbahaya untuk warga komplek yang lewat. Berbahaya juga untuk pemungut sampah,” ujarku tegas.

Suamiku terkadang bandel. Sudah diperingatkan berkali-kali tetapi selalu mangkir untuk melakukannya. Aku selalu menyangkal alasannya yang bagiku tak masuk akal.

Kita sudah sepakat, sebelum ia bertugas untuk menangani pasien covid-19, ia akan pulang ke rumah dengan keadaan bersih dan rapi.

Apalagi, kedua anakku masih di bawah umur dan rentan terpapar virus.

Tahun lalu, ia bahkan sempat karantina 3 bulan di hotel dekat rumah sakit kerena harus intens memeriksa kondisi pasien.

Sehingga, dalam kurun waktu itu anak-anak sama sekali tak melihat apalagi bertemu bapaknya.

Sesekali video call untuk melepas rindu.

Pada tahun ini, suami sudah pulang ke rumah kembali. Kami berkumpul dalam keadaan sehat.

Namun, tetap ada keraguan dalam diri bahwa sewaktu-waktu virus ini bisa saja menyerang salah satu dari kami.

Oleh karenanya, aku membuat suatu aturan yang cukup ketat untuk melindungi keluarga ini.

Tin....Tin….Tin

Suamiku pulang, klakson mobilnya sudah berbunyi menendakan bahwa ia sudah pulang dan siap memasuki garasi rumah.

Saat aku membuka gerbang, sudah kudapati bahwa APD yang ia kenakan rupanya sudah dilepas dan dibuang di bak sampang depan rumah.

“Papaahhhh….” aku marah dengan nada kesal.

“Mamaahh….” balas suami berusaha menghibur dengan nada ceria.

“Tuh kaaaannn…. kenapa dibuang di laur mulu sih?,” jawabku

Aku kesal lagi-lagi dan lagi suami membuangnya di luar. Ia pun akhirnya menjelaskan alasan di balik kebiasannya ini.

“Mamah, anak-anak kan masih kecil. Papah selama ini buang di luar semata-mata demi kesehatan Verrel,” ucapnya.

Verrel, anakku yang berusia 10 bulan memang divonis dokter mengidap Pneumonia atau yang lebih dikenal dengan istilah paru-paru basah.

Sehingga atas dasar itu, suami kawatir akan membawa virus masuk ke rumah.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co