GenPI.co - Perkenalkan nama Nabila. Aku merupakan anak indekos karena bekerja jauh dari kotaku.
Aku sudah terbiasa tinggal di indekos. Sebab, saat kuliah pun itu aku jalani hal itu selama tiga tahun.
Rasa rindu terhadap orang tua sering aku rasakan.
Namun, aku bisa mengatasi persoalan tersebut dengan menfaatkan kecanggihan telepon genggam.
"Kring, kring, kring," suara telepom genggamku berdering.
Ternyata, ada panggilan video dari ibuku. Aku tahu ibu pasti lagi kangen denganku.
"Nabila, apa kabarmu?," tanya ibuku.
"Sehat, bu. Ibu bagaimana?," timpalku
"Alhamdulillah, sehat," ujarnya.
Aku pun dan ibu banyak bercerita kepada ibu terkait kehidupan saat ini.
Sampai soal bapak indekos pun turut aku ceritakan kepada ibu.
Sebab, bapak indekos punya kebiasaan seperti almarhum ayahku.
"Bu, bapak indekos di sini suka banget makan mie diremas tanpa dimasak seperti ayah," ceritaku kepada ibu
"Wah, bisa kebetulan banget, ya," ucap ibu.
Sampai suatu saat aku tanpa sengaja melihat bapak indekos sedang melakukan kebiasaanya itu.
Aku pun menghampirinya hanya ingin berkata bahwa kebiasaan bapak indekos seperti ayahku.
"Bapak seperti almarhum ayahku. Sebab, suka banget makan mie diremas seperti itu," kataku.
Bapak indekos hanya tersenyum dan mengambil satu bungkus mie lagi, lalu meremasnya dan diberikan kepadaku.
"Ini buat kamu," katanya.
"Makasih, pak," timpalku.
Aku pun saat itu tersentuh sekali. Karena, kerinduan kepada almarhum ayah tiba-tiba muncul.
Setelah bapak indekos pergi, aku menangis dan memutuskan pergi ke ke kamarku.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News