GenPI.co - Perkenalkan, namaku Rizki. Aku kerap kali meninggalkan keluarga karena berlayar berbulan-bulan.
Sebab, itulah cara aku bekerja untuk mendapatkan penghasilan yang halal.
Istriku bernama Putri pun sudah memaklumi profesiku itu.
Karena, sejak masih berpacaran dia sudah terbiasa dengan hal itu.
Aku pun selalu berusaha membahagiakan istriku saat pulang berlayar.
Caranya, aku pasti membawa oleh-oleh meski dia tidak minta.
Bukan mengajar perilaku konsumtif.
Namun, aku sedikit memberikan apresiasi kepadanya yang selalu mau bersabar.
"Sayang, aku bawa oleh-oleh buat kamu," kataku.
"Oleh-oleh apa, mas?," tanya istriku.
"Rahasia," timpalku.
"Kebiasaan kamu, seperti itu mulu main rahasia-rahasia," kata istriku.
"Lusa aku tiba di dermaga. Kami jemput, ya. Jangan lupa ajak anak-anak," ucapku.
"Pasti, mas. Setiap kamu pulang aku, kan, selalu jemput," ucapnya.
Singkat cerita, hari aku tiba di dermaga pun tiba.
Aku begitu antusias menyambut pertemuan dengan keluarga kecilku.
Selain itu, aku pun ingin melihat ekspresi bahagia istriku dengan hadiah yang sudah disiapkan.
Namun, kejadian tidak diinginkan terjadi.
Aku salah memberitahu titik dermaga aku berada.
Alhasil, istriku kelimpungan mencariku.
Aku tahu istriku pasti kesal. Namun, kekesalan itu akan terbayar dengan hadiah ini.
Aku memberikan kado berlian asal Spanyol untuknya.
Benar saja, istriku sampai basah berkeringat karena mencari keberadaanku.
Aku pun langsung meminta maaf sambil memberikan kado itu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News