GenPI.co - Perkenalkan namaku Asep Deden asal Bogor. Aku ingin menceritakan keberkahan yang aku alami saat Ramadan.
Awal 2022, kesabaran dan keteguhan hatiku begitu diuji. Sebab, aku harus kehilangan pekerjaan.
Kehilangan pekerjaan bagi kepala rumah tangga dengan dua anak yang masih sekolah adalah kenyataan pahit.
Namun, itu semua harus aku hadapi dengan lapangan dada. Aku tidak mau mengeluh dengan ujian yang menimpaku saat itu.
Perekonomian keluarga pun goyang karena hilangnya sumber pemasukan tetap.
Aku harus mencari pemasukan lain dengan melakukan pekerjaan serabutan.
Untungnya aku memiliki skill untuk service AC, gali septic tank, dan perbaikan rumah.
Semua itu aku jalani dengan keteguhan hati untuk mendapatkan rezeki yang halal.
Beban saat itu begitu berat di pundakku. Namun, bukan berarti langkah kakiku berhenti begitu saja.
Aku tetap berusaha mencari pekerjaan tetap agar perekonomian keluarga kembali membaik.
Di pekan pertama Ramadan, aku mendapatkan panggilan pekerjaan di kantor BUMN sebagai teknisi.
Alhamdulillah, senang bukan kepalang aku dibuatnya. Aku merasakan keberkahan di bulan suci ini.
Namun, kabar duka malah datang menghampiri keluargaku karena ada anggota keluarga dari istri yang meninggal dunia.
Aku bingung harus pulang ke kampung atau interview pekerjaan.
Bermodalkan keyakinan, aku meminta perubahan jadwal interview. HRD pun memperbolehkan.
Setelah semua urusan selesai, aku mengejar interview itu dan akhirnya diterima.
Ini berkat dukungan dan doa istri dan anak-anakku. Aku pun selalu berdoa setiap salat agar bisa kembali bekerja tetap.
Aku bersyukur Ramadan kali ini sudah bekerja tetap kembali. Aku tidak lupa berterima kasih kepada warga Perumahan CITOH, Kabupaten Bogor yang selalu membantu dan memberikan dukungan kepadaku. (Keajaiban Ramadan Asep Deden dituturkan kepada GenPI.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News