GenPI.co - Ramadan membawa berkah bagi setiap pemeluk islam, tak terkecuali keberkahan yang menghampiriku.
Aku memang tidak mengambil kesempatan menjadi penjual musiman selama Ramadan. Namun, alhamdulillah rezeki bisa datang dari mana saja.
Oh iya, namaku Murni Asih. Aku adalah seorang ibu yang memiliki tiga anak.
Menjadi seorang ibu rumah tangga membuatku banyak menghabiskan waktu di rumah saja.
Kadang aku merasa bersalah karena suami mencari nafkah sendirian.
Suamiku berprofesi sebagai tukang ojek online. Penghasilannya yang tidak tetap membuatku khawatir.
"Ya, Allah, maafkan hambamu yang sering meragukan rezeki yang Engkau berikan padaku," kataku dalam hati.
Untuk membantu suami mencari nafkah, aku menjadi buruh cuci dari rumah ke rumah. Pekerjaan ini menurutku sangat berat, terlebih masih mengurusi tiga orang anak yang masih sekolah.
Sampai suatu saat, ketika Ramadan tiba, aku mendapatkan tawaran menjadi pramusaji di sebuah restoran.
"Alhamdulillah, Allah tidak pernah meninggalkan umatnya dalam kesusahan," ucapku bersyukur.
Tempat kerjaku ini sangat menerima keadaanku apa adanya. Seluruh orang di tempat ini begitu baik tanpa memandang status sosial.
Saat berbuka puasa, di mana seharusnya aku sedang sibuk melayani pelanggan, aku justru diberikan waktu berbuka dan salat dengan leluasa.
Aku pun diberi upah dengan layak. Bahkan, aku dibawakan makanan saat pulang.
Dengan segala keterbatasan, Ramadan tahun ini tidak membuat aku kekurangan.
Setidaknya, tahun ini keluargaku bisa merasakan memiliki baju baru dan makan ketupat dengan nikmat dengan hasil keringatku sendiri. (Keajaiban Ramadan Murni Asih dituturkan kepada GenPI.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News