Cerita Horor Menari di Atas Makam Angker, Mengerikan 

20 Mei 2022 19:30

GenPI.co - Cerita horor ini terjadi saat aku berkunjung ke rumah nenekku. Aku pergi bersama temanku yang bernama Nayara.

Sebelum lebih jauh, perkenalkan, namaku Intan Prameswari. Aku dan Nayara sudah berteman sejak sekolah dasar. 

Aku dan Nayara juga kuliah di universitas yang sama. Cerita horor ini terjadi satu tahun yang lalu. 

BACA JUGA:  Cerita Horor Dikejar Wanita Menyeramkan, Aku Babak Belur

Saat itu, aku dan Nayara pergi ke rumah nenekku yang berada di Jawa Tengah. Kami berangkat dari Jakarta sekitar pukul 19.00.

Kami baru sampai di rumah nenek sekitar pukul 03.00 WIB. Saat sampai, kami berdua langsung istirahat. 

BACA JUGA:  Cerita Horor di Puncak Bogor, Bertemu dengan Nenek Bermata Biru

Pagi harinya, nenek membangunkanku. Beliau sudah menyiapkan sarapan. 

"Sarapan dahulu, bangunkan temanmu," kata nenek. 

BACA JUGA:  Cerita Horor Diikuti Dedemit Penunggu Rumah Kosong, Ngeri!

Saat sarapan, nenek memberi satu pesan untukku. Dia memintaku untuk tidak bermain di ujung desa. 

Di sana, kata nenek ada makam angker. Warga dari luar tak boleh menginjakkan kaki di sana tanpa izin. 

"Ingat pesan nenek, ya. Ke mana saja boleh, asal jangan ke sana," kata nenek. 

Aku mengiyakan permintaan nenek. Namun, tidak dengan Nayara. 

Dia memang suka dengan hal mistis yang menantang. Aku tak pernah melihatnya takut dengan hal-hal gaib. 

Nayara mengajakku untuk pergi ke ujung desa. Dia penasaran ingin melihat makam angker itu. 

Aku menolak permintaan Kayara. Namun, dia memaksa, aku pun akhirnya mengikutinya. 

Sekitar pukul 16.00 WIB, kami baru berangkat ke ujung desa. Dalam perjalanan, situasi desa terlihat sangat sepi. 

"Kok, sepi, ya?," kata Nayara. 

"Iya, aneh banget," jawabku.

Kami tak menghiraukan hal itu dan kembali melanjutkan perjalanan. Sesampainya di lokasi, ada pagar yang terbuat dari kayu.

Kondisi pagar itu sudah hampir rusak dimakan usia. Nayara mengajakku untuk masuk ke dalam lewat celah di sebelah pagar. 

Tak lama setelah memasuki makam keramat itu, Nayara mendadak diam. Tatapan matanya kosong. 

Mendadak dia menari dengan tatapan mata yang berubah menjadi sangat tajam. Tariannya terlihat sangat lihai. 

Awalnya, aku berpikir Nayara hanya bercanda. Namun, aku teringat bahwa dia tak pernah bisa menari. 

Aku pun langsung panik. Aku lari keluar dari makam sembari menangis. 

Tak jauh dari makam, ada seorang pria yang sedang mencari rumput. Aku meminta tolong kepadanya. 

"Temanmu kesurupan, ya?"  kata pria itu. 

"Iya, pak. Tolong, tolong teman Saya, pak," kataku. 

Pria itu langsung bergegas menuju makam angker. Aku mengikutinya dari belakang. 

Saat sampai, pria itu menebar sesuatu, bentuknya seperti pasir halus. Nayara langsung jatuh pingsan. 

Pria itu menggendong Nayara ke rumah Nenek. Nenek yang melihat langsung kaget. 

Aku hanya bisa diam. Nenek memarahiku habis-habisan karena aku tak mematuhi permintaannya. 

Untung saja, Nayara bisa kembali sadar. Orang tuaku yang mendengar kejadian ini langsung panik. 

Mereka langsung menuju ke rumah nenek untuk menjemputku. Kami pun kembali dalam keadaan sehat dan utuh. (Cerita horor Intan Prameswari, seperti yang dituturkan kepada GenPI.co)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co