Kamar Indekos Sepi, Bidadari Cantik Datang Bawa Kebahagiaan

26 Mei 2022 21:30

GenPI.co - Namaku Adrian Riski dan kini tinggal di Jakarta.

Di kota metropolitan ini aku tinggal di sebuah indekos yang cukup mewah.

Ya, meski masih berstatus mahasiswa, aku sudah hidup bergelimang harta.

BACA JUGA:  Aku Pasrah Rahasiaku Dibongkar Bapak Mertua

Orang tuaku merupakan pengusaha kelas kakap di Indonesia. Praktis, uang mengalir tak henti ke keluargaku.

Sebagai anak, aku tentu bersyukur bisa mendapatkan berbagai kebutuhan hidup dengan mudah.

BACA JUGA:  Gelisah di Rumah Mertua, Aku Dibikin Nyaman sama Kakak Ipar

Aku bisa bersekolah di kampus swasta terbaik dan tinggal di indekos yang layak.

Namun, rasanya uang selalu tak cukup membeli kebahagiaan.

Tinggal di indekos sendirian dan jauh dari orang tua membuatku merasa begitu sepi.

Orang tuaku tak pernah mengunjungiku. Jangankan berkunjung ke indekosku, mereka sendiri saja jarang pulang ke rumah.

Pokoknya kerja, kerja, dan kerja terus.

Aku pun tumbuh dengan cerita kehidupan yang begitu kering.

Di tempat perantauan ini, aku kemudian bertemu dengan Ine Salsabila.

Dia adalah teman kelasku. Bagiku, dia bidadari cantik yang selalu membuat jantungku berdenyut kencang.

Bagiku, dia adalah pensil warna, krayon, atau cat warna yang berhasil membuat gambar indah di kanvas hatiku.

Kami sudah berpacaran selama hampir satu bulan. Hidup begitu indah saat aku mengenalnya.

Kesepianku sedikit demi sedikit terobati.

"Kamu di indekos? Aku kirim makanan pakai ojek online ya. Kalau lagi libur, kamu pasti jadi jarang makan. Enggak boleh begitu," kata Ine melalui telepon.

Aku hanya mengiyakan. Ah, dia benar-benar tahu keseharianku dan mengajariku hidup lebih baik.

Tak lama kemudian aku dengar pintu kamar diketuk.

"Ah, mungkin ojol sudah datang," pikirku.

Saat aku buka pintu kamar, aku sangat kaget.

Ternyata yang datang justru Ine.

"Halo, Sayang. Selamat merayakan satu bulanan. Semoga hubungan ini makin langgeng," ucap dia.

Sebuah kue ulang tahun dengan lilin yang menyala tepat berada di depanku.

Kami sama-sama meniupnya sambil berpandang-pandangan.

Kami lalu masuk ke kamar dan makan bersama.

Oh, Ine. Kehadiranmu sungguh membuatku bersyukur. Kamar indekos yang tadinya sepi kini jadi begitu berwarna.

Semoga hubungan aku dan kamu langgeng.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co