Cerita Horor Tangisan Perempuan Minta Tolong di Puncak Bogor

30 Mei 2022 19:30

GenPI.co - Cerita horor ini terjadi saat aku berkemah di salah satu tempat di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Tempat camping itu tak terlalu ramai.

Sebelum lebih jauh, perkenalkan, namaku Iqbal Taufiqy. Aku pergi berkemah bersama temanku.

Ketiga temanku itu ialah Andi, Enzo, dan Mikri. Kami berangkat menuju lokasi pukul 08.00 WIB.

BACA JUGA:  Cerita Horor di Puncak Bogor, Kesurupan Setan Vila Angker

Kami melewati jalur Bukit Pelangi. Perasaan bahagia terasa sepanjang perjalanan.

Kami sampai di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah membeli tiket masuk, kami langsung mencari tempat terbaik untuk berkemah.

BACA JUGA:  Cerita Horor Dikejar Sosok Hitam dari Kuburan, Mengerikan!

Setelah beberapa saat mencari, kami menemukan spot berkemah di pinggir sungai. Suara gemercik air sangat menenangkan.

Enzo dan Mikri bertugas mendirikan tenda. Sementara aku dan Andi membuat kopi dan susu hangat.

BACA JUGA:  Cerita Horor Kesurupan Massal di Proyek Bangunan, Mencekam

Sore harinya, kami berdiskusi tentang banyak hal. Sangat menarik dan bahagia.

Semua terasa sangat menenangkan pikiran. Sudah lama aku tak merasakan hal seperti ini.

Tak terasa malam pun tiba. Sekitar pukul 21.00 WIB, Mikri mendengar suara perempuan menangis di samping tenda kami.

Aku pun keluar untuk memastikan. Namun, aku tak melihat siapa pun di luar.

Di samping tenda hanya ada beberapaa pohon besar. Tak ada tenda orang lain juga di samping kami.

"Nggak ada siapa-siapa," kataku ke teman-teman.

Mikri menunjukkan raut muka panik. Aku pun juga ikut merasa khawatir.

Setelah itu, kami pun memutuskan untuk istirahat. Namun, suara tangisan Perempuan itu terus terdengar.

"Tolong, tolong, aku," bunyi suara perempuan itu sembari menangis.

Aku terbangun, tetapi aku tak berani ke luar. Perasaan takut mulai menyelimutiku.

Andi tidur dengan sangat lelap. Enzo dan Mikri yang tidur di tenda sebelah sepertinya juga mendengar suara tangisan itu.

"Bal, aman?" teriak Mikri.

"Aman, Mik," jawabku.

Suara tangisan itu makin keras. Enzo langsung mengajak untuk membaca doa.

Ada banyak doa yang aku baca. Perlahan, suara tangisan itu mengecil dan hilang.

"Istirahat, Bal," kata Mikri.

Kami pun tidur dengan rasa tenang. Pagi harinya, kami melihat ada beberapa bunga di sekitar tenda kami. (Cerita horor Iqbal Taufiqy, seperti yang dituturkan kepada GenPI. co)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co