GenPI.co - Hai, ini adalah cerita horor yang pernah aku alami. Sebelumnya, perkenalkan, namaku Andri Yusdistira.
Cerita ini berawal saat aku pulang menuju rumah. Waktu saat itu menunjukkan pukul 18.00 WIB.
Saat sedang asyik mengendarai motor, aku melihat seorang pria. Dia melambaikan tangannya kepadaku.
Aku merasa pria itu butuh bantuanku. Aku pun langsung menghampirinya.
Wajah pria itu terlihat sangat sedih. Matanya sayu, pakainnya juga sangat lusuh.
“Mas, mohon bantuannya,” kata pria itu.
“Bantu apa, mas?,” tanyaku.
Pria itu mendadak meneteskan air matanya. Dia berjalanan menyusuri jalan samping tol yang sangat sepi.
"Mas, naik motorku saja, saya antar," kataku.
Pria itu tak menjawab. Dia terus berjalan membawaku ke lokasi sepi tak jauh dari jalan raya.
Perasaanku mulai kalut. Tangis pria itu makin jadi.
Aku mencoba mencari tisu yang ada di tasku. Namun, suara tangis itu mendadak berhenti.
Saat aku lihat, pria itu sudah tak ada. Aku kehilangan jejaknya.
Mendadak, aku mencium aroma tidak sedap. Saat melihat ke samping, aku melihat sebuah kaki.
Aku pun bergegas ke permukiman sekitar untuk memanggil warga. Kami pun ramai-ramai datang ke lokasi tersebut.
Aku memberanikan diri untuk melihat mayat itu. Betapa kagetnya aku saat melihat wajahnya.
Mayat itu ialah pria yang meminta tolong kepadaku tadi. Dia berinteraksi denganku untuk menunjukkan lokasi tubuhnya.
Sejak saat itu, aku pun trauma untuk melewati jalan tersebut. Aku lebih memilih untuk memutar arah. (Cerita horor Andri Yusdistira, seperti dituturkan kepada GenPI.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News