GenPI.co - Perkenalkan, namaku Eko Suswandi. Kini, aku berusia 17 tahun dan baru lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sejak lulus dari bangku SMA, aku berpikir untuk mencari pekerjaan.
Sebab, aku tidak ingin membebani kedua orang tuaku walaupun mereka memiliki pekerjaannya masing-masing.
Aku mulai menghubungi teman-temanku yang juga sama-sama baru lulus sepertiku.
Setelah lelah menghubungi teman sana-sini, akhirnya aku mendapatkan satu jawaban yang enak didengar.
Aku berpikiran jawaban itu menjadi salah satu hal yang memberikan kepastian.
Iya, aku mendapatkan satu tawaran untuk menjadi seorang pembuat kopi di sebuah kafe, atau bisa dibilang sebagai barista.
"Sudah, kerja di kafe orang tuaku saja. Lagipula, letaknya tidak jauh dari rumahmu," ujar salah satu teman yang sebelumnya aku hubungi.
Mendengar pernyataan tersebut, sontak aku kegirangan dan langsung menerimanya.
"Oke, bro. Gua mau kerja di tempat lu," balasku.
Setelah perbincangan tersebut, aku pun mulai masuk kerja di kafe tersebut. Aku pun kaget saat melihat temanku di kafe itu.
"Lah, bro di sini juga, ngapain?" tanyaku kepada dia.
Tak lama, dia mulai menghampiri aku dan langsung memegang pundak.
"Ya bro, gua di sini bakal jadi bos lu, soalnya bokap nyokap gua kasih kafe ini buat gua jaga," ungkap temanku.
Tanpa basa-basi, aku langsung memeluk dia dan kembali mengucapkan terima kasih.
"Makasih, ya. Gua bakal jadi karyawan yang baik buat lu," tuturku.
Setelah itu, aku pun mulai bekerja setiap harinya, yakni mulai pukul 10.00 hingga 21.00 WIB. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News