GenPI.co - Perkenalkan, namaku Surya Kuntoro. Kini, usiaku 25 tahun dan bekerja sebagai bartender di salah satu bar yang ada di Jakarta.
Setiap malam, tepatnya pada pukul 20.00 WIB, aku sudah berada di bar tersebut. Pekerjaan itu sudah kugeluti hampir 2,5 tahun lamanya.
Suatu ketika, saat aku sedang meracik minuman untuk tamu atau pelangganku, aku melihat seorang wanita sedang asyik minum sendiri dan tersenyum kepadaku.
Senyuman dan sorotan matanya yang tajam membuatku seketika terpanah dengannya.
Aku pun lantas membalas senyuman indah wanita itu.
Saat sedang tersenyum dan kembali menatap wanita tersebut, aku dimarahi oleh tamuku yang sudah menanti racikan minumannya.
"Hei bro, mana minuman gua," ujar salah satu tamu kepadaku.
Seketika aku pun langsung kembali meracik minuman para tamuku.
"Siap, ini bro. Sorry, ya," balasku kepadanya.
Waktu begitu cepat berlalu. Selang dua jam, aku mencoba mencari wanita yang tadi tersenyum kepadaku.
Namun, wanita itu sepertinya sudah pergi dari bar tempatku bekerja. Sebab, aku tak bisa mendapati keberadaannya.
Ketika senyuman pertama itu kudapat darinya, aku ingin langsung menghampirinya. Namun, apa daya semua tamu menanti hasil racikan minumku.
Aku bahkan sempat berpikir untuk meminta nomor telponnya.
Senyum indah dan sorotan matanya yang tajam sudah cukup membuat aku jatuh cinta pada pandangan pertama.
Akan tetapi, setelah aku kehilangan keberadaannya di bar, aku pun berpikir mungkin aku dan dia belum berjodoh. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News