Awalnya Main-main, Hubungan Kami Malah Jadi Serius

13 September 2022 06:40

GenPI.co - Hai, namaku Rian Adiranto, seorang mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta. Ini adalah kisah percintaanku yang bisa dibilang cukup lucu.

Saat ini aku sedang menjalin hubungan spesial dengan teman satu angkatanku, Dini Rahmawati.

Kami sejatinya merupakan teman dekat yang slaing kenal sejak awal masuk kuliah.

BACA JUGA:  Kekasihku Mengakhiri Hubungan Dengan Memperkenalkan Tunangannya

Kami punya kumpulan teman-teman yang kurang lebih berjumlah enam orang. Kami hampir selalu bersama-sama kalau di kampus.

Jadi, bisa dibilang kami berenam sudah sangat dekat, termasuk hubunganku dengan Dini.

BACA JUGA:  Kekasihku Melakukan Hal Tak Terduga, Sungguh Tak Kusangka!

Sebenarnya, aku sudah menganggap Dini sebagai sahabat yang tidak akan bisa menjadi kekasih.

Namun, karena keisengan kami pada suatu hari, aku dan Dini malah menjalin hubungan lebih dari sepasang sahabat.

BACA JUGA:  Tak Kusangka, Perempuan yang Kudekati Sudah Punya Kekasih

Saat itu, kami sedang berkumpul setelah berakhirnya kelas. Dini sedang curhat karena habis ditolak seorang pria. Setelah sesi curhat yang lama, aku iseng nyeletuk.

“Udah, Din, enggak usah dipikirin. Masih ada gue, sini kita pacaran aja,” ujarku sambil tertawa dan diikuti gelak tawa dari lima orang lainnya di sana.

“Yaudah, mulai sekarang kita pacaran, ya,” jawab Dini sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

“Iya, sayang,” jawabku singkat tanpa bermaksud apa-apa.

Percakapan itu selayaknya guyonan antarsahabat saja. Namun, ternyata makin hari hubungan kami tanpa sadar menjadi makin dekat.

Kami hanya iseng-iseng memanggil sayang satu sama lain sebagai bahan bercanda. Kini, kata-kata tersebut justru memiliki arti yang berbeda.

Beberapa bulan berlalu dengan kami yang terus bercanda dan berakting sebagai dua sejoli yang berpacaran, aku akhirnya memiliki perasaan yang berbeda terhadap Dini.

Awalnya aku tidak mau mengungkapkan itu karena takut persahabatan kami akan berakhir begitu saja.

Akan tetapi, aku sudah tidak bisa menahan perasaan itu dan memutuskan untuk jujur kepadanya.

Saat itu, kami sedang di mobil berdua. Aku mengantar Dini pulang setelah perkuliahan selesai.

“Din, gue tahu ini aneh, tapi sebenarnya gua beneran menyimpan rasa ke lo, Din,” kataku sambil fokus menyetir.

“Lo serius apa bercanda, sih?” tanyanya sambil tertawa.

Gelak tawanya terhenti setelah melihat wajah serius yang aku tunjukkan.

“Sebenarnya, gue juga ada rasa ke lo. Tapi karena takut merusak pertemanan, akhirnya gue mencoba untuk membuang perasaan itu,” tutur Dini.

“Terus, sekarang kita sudah sama-sama tahu perasaan masing-masing. Jadi? Mau diseriusin?” tanyaku.

Dini hanya tersenyum dan mengangguk sambil menatapku. Akhirnya, sejak saat itu, hubungan yang berawal dari bercanda menjadi serius.

Pertemanan kami dengan empat sahabat lainnya juga masih terus berjalan tanpa masalah apapun. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co