Bersyukur Menikah Muda, Istriku Luar Biasa

23 September 2022 12:40

GenPI.co - Perkenalkan, namaku Raihan Rahmawan. Usiaku saat ini 24 tahun dan berprofesi sebagai karyawan swasta di Jakarta.

Kisah ini bisa dibilang menjadi pengalaman berharga untukku.

Semua bermula saat aku berpacaran dengan seorang perempuan bernama Diah.

BACA JUGA:  Kekasihku Mengakhiri Hubungan Dengan Memperkenalkan Tunangannya

Aku sudah berpacaran dengannya sejak SMP dan bisa dibilang kami begitu menikmati masa-masa tersebut.

Singkat cerita, aku memang sering bermain ke rumahnya sejak berpacaran.

BACA JUGA:  Kekasihku Melakukan Hal Tak Terduga, Sungguh Tak Kusangka!

Saat usiaku 22 tahun dan baru saja lulus dari universitas, tiba-tiba saja ibunya Diah memberikan kode yang tak terduga.

"Dik Yogi, kamu sudah bekerja, ya, sekarang? Ibu lihat kamu sudah lama berpacaran dengan Diah. Ya, semoga saja cepat dihalalkan, ya," ungkap ibunya Diah.

BACA JUGA:  Tak Kusangka, Kekasihku Ternyata Tetangga Semasa Kecil

"Soalnya kalau pacaran kelamaan, enggak baik juga, lho," tambahnya.

Aku pun langsung terdiam dan bingung dengan maksud ibunya Diah.

Saat itu, aku hanya bisa tersenyum dan dengan nada bercanda mengiyakan perkataan ibunya Diah.

Bukan sekali dua kali ibunya membicarakan hal tersebut, sehingga membuatku terus berpikir tentang masa depan kami.

Seminggu kemudian setelah bertamu ke rumah Diah, aku akhirnya bertemu Diah untuk mendiskusikan perkataan ibunya tersebut.

"Diah, aku sebenarnya tahu maksud dari ibu kamu. Akan tetapi, aku masih ragu saat ini. Bagaimana menurut kamu?" tanyaku.

Diah kemudian menyerahkan sepenuhnya kepadaku tentang hubungan kami berdua ke depannya.

Dia juga ikhlas menerima segala sesuatunya jika kami memang membangun rumah tangga.

Pada akhirnya, aku membuat keputusan besar sebulan kemudian. Aku meminta restu kedua orang tuanya untuk menikahi Diah.

Aku tentu saja tampak tertekan, tetapi saat itu perlakuan dan perkataan Diah terus meyakinkan langkah yang kami ambil.

Pada saat itu, aku berpikir menikah muda bukan perkara mudah karena harus menyatukan dua keluarga dan ego masing-masing.

Pada akhirnya, kami menikah dan telah dua tahun bersama.

Aku merasa segala kekhawatiran dan ketakutan pada saat itu bisa dibendung oleh dukungan dari Diah.

Jujur saja, aku bersyukur bisa mendapatkan istri yang ikhlas menerima dan selalu berjuang demi kehidupan rumah tangga kami.

Aku yang awalnya ragu untuk menikah muda kini tak lagi merasa khawatir. Diah selalu ada di sampingku baik susah maupun senang. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co