GenPI.co - Hai, namaku Michelle Respati. Ini adalah kisah menyedihkan dari hubunganku yang baru berakhir belum lama ini.
Aku memiliki seorang kekasih bernama Cakra Utomo. Kami sudah berpacaran selama kurang lebih 2 tahun.
Cakra dan aku seumuran. Kami juga sama-sama baru saja lulus kuliah.
Selama dua tahun itu, hubungan kami berjalan mulus tanpa pernah bertengkar satu kali pun.
Masalah datang ketika Cakra mendapatkan tawaran pekerjaan di kota lain.
Saat mendengar kabar tersebut, perasaanku campur aduk karena di satu sisi senang dia bisa mendapatkan pekerjaan yang sudah diincarnya sejak lama.
Namun, jika dia menerima pekerjaan tersebut, kami harus menjalani hubungan jarak jauh alias LDR.
Sebelum bersama Cakra, aku juga pernah menjalani pacaran secara LDR. Akan tetapi, itu tidak berjalan dengan baik.
Pada akhirnya, setelah berpikir panjang, aku memantapkan hati untuk bisa merelakan Cakra pergi ke tempat yang jauh dan juga mengakhiri hubungan kami.
“Cakra, kamu tahu, kan, kalau aku trauma dengan LDR. Jadi, aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita sekarang. Aku takut kalau dipaksa nantinya justru berakhir dengan tidak baik di tengah jalan,” ujarku sambil menangis di depannya.
“Iya, aku paham kok. Maaf, ya, tetapi aku harus mengambil pekerjaan ini. Kamu juga tahu, kan, kalau aku sudah mengincar ini sejak lama,” jawabnya sambil memelukku.
Aku hanya bisa mengangguk sambil menangis dalam dekapannya.
Cakra terbang dengan pesawat keesokan harinya dan aku tidak mampu untuk mengantarkannya ke bandara.
“Semoga kamu sukses, ya. Hati-hati di sana. Kabari aku kalau kamu pulang,” tulisku dalam pesan singkat.
Cakra hanya membalas dengan mengirimkan foto dirinya dengan mengacungkan jempol sambil tersenyum.
Hingga saat ini aku masih belum bisa menerima kenyataan tersebut dan setiap malam aku masih menangisi kepergian Cakra. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News