Kisah Cintaku Bersemi di Konser Musik

08 November 2022 18:30

GenPI.co - Perkenalkan, namaku Febrian Santoso. Kini, usiaku 26 tahun dan berprofesi sebagai karyawan swasta di Jakarta.

Kisahku ini terjadi satu tahun yang lalu, saat menghadiri konser musik di Jakarta.

Saat itu, aku memang sengaja mendatangi acara tersebut sendirian karena teman-temanku tak bisa menghadirinya.

BACA JUGA:  Teman Indekos Lebih Menarik Daripada Kekasihku

Saat acara hampir usai, aku mencoba mengunjungi salah satu booth minuman yang ada di acara tersebut.

Tiba-tiba saja seorang perempuan cantik yang merupakan sales booth tersebut menghampiriku.

BACA JUGA:  Tak Kusangka, Kekasihku Selingkuh Dengan Model Majalah Dewasa

"Ayo, Kak, beli minumannya, dong," ujarnya.

"Berapa harganya?" tanyaku.

BACA JUGA:  Hujan Jadi Saksi Pertemuanku dengan Kekasih

"Cuma Rp 10 ribu saja dapat 3, kok," kata dia.

Melihat wajahnya yang penuh rasa lelah, aku memutuskan untuk membeli minuman tersebut.

Akan tetapi, saya pun iseng menanyakan tentang pekerjaannya sebagai sales dan kami saling berbincang satu sama lain.

Perempuan itu kemudian memperkenalkan dirinya. Dia bernama Rana.

"Kamu memang sengaja kerja untuk acara ini, Ran?”  tanyaku.

"Iya, Kak. Kakak sendiri doang ke sini atau bagaimana? Soalnya aku melihat dari tadi sendirian saja," ucapnya.

"Iya, nih, teman-temanku yang lain pada enggak bisa. Aku juga sudah terlanjur beli tiketnya, ya, mending datang daripada hangus, kan," jawabku.

Pada momen tersebut, kami membicarakan banyak hal, mulai pekerjaan hingga hobi masing-masing.

Sesekali dia berkeliling untuk tetap bekerja dan saat aku kembali dekat booth tersebut, Rana coba menghampiriku.

Aku merasa begitu nyaman mengobrol dengan Rana dan memutuskan untuk menanyakan nomor WhatsApp-nya, siapa tahu kami bisa bertemu lagi suatu saat.

Awalnya, aku berpikir kami akan terputus pembicaraan seusai acara itu, tetapi malah terus berlanjut hampir setiap hari.

Setelah satu minggu berbincang secara intens, akhirnya aku memberanikan diri untuk mengajak Rana jalan.

Aku menjemput Rana di dekat rumahnya dan kami pun menuju salah satu mal di Jakarta Selatan.

Saat itu, aku merasakan hal yang berbeda ketika bersama Rana dan perasaanku begitu bahagia.

Saat itu, kami banyak tertawa karena topik yang dibicarakan. Jujur saja, aku tak bisa membendung perasaanku saat itu.

Di restoran Korea tempat kami makan malam, aku pun mencoba untuk menyatakan perasaanku.

"Ran, sebenarnya lucu juga, ya, berawal dari nongkrong di booth kamu berjualan jadi bisa sedekat ini," kata aku.

"Iya, benar juga, aku juga heran bisa kayak begini," ucap Rana sambil tertawa.

"Ran, aku sebenarnya merasa sangat cocok sama kamu. Bagaimana kalau kita mencoba untuk menjejaki hubungan yang lebih serius?" ucapku.

"Maksudnya?" tanya dia heran.

"Iya, kenapa kita tidak lebih serius dalam menjalin hubungan?" ungkapku.

Rana pun mengerti maksudku dan dia langsung tersenyum malu.

Rana kemudian mengatakan bahwa dirinya juga memiliki perasaan yang sama saat pertama kali bertemu denganku.

Sejak saat itu, kami pun menjadi sepasang kekasih dan selalu membagi cerita satu sama lain setiap harinya.

Aku berharap hubunganku dengan Rana tak hanya sebatas menjadi kekasih saja, tetapi juga bisa hidup bersama untuk selamanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co