Bertemu Pengamen di Warung Makan, Pikiranku Langsung Berubah

12 November 2022 22:15

GenPI.co - Perkenalkan, namaku Dodi Kurniawan. Aku berusia 25 tahun dan kini bekerja di salah satu perusahaan logistik di Jakarta.

Jujur saja, aku adalah orang yang sering mengeluh, terutama soal pekerjaan.

Namun, pemikiranku berubah setelah bertemu dengan seorang pengamen di kawasan Dukuh Atas.

BACA JUGA:  Hujan Jadi Saksi Pertemuanku dengan Kekasih

Aku ingat pada saat itu sedang berada di warung makan dan tepat di sebelahku ada pengamen yang masih muda sekali. Sepertinya, dia masih duduk di bangku SMA.

Aku mencoba untuk menyapa pengamen tersebut sembari menunggu pesanan karena harus mengantre.

BACA JUGA:  Berawal dari Proyek Pekerjaan, Aku dan Dia Saling Jatuh Cinta

"Mas, gitarnya mantap juga ada stiker Slank-nya" ucapku.

"Iya, Mas. Saya memang suka banget sama Slank, pas mengamen juga sering membawakan lagu mereka," jawabnya.

BACA JUGA:  Tak Disangka, Aku Dapat Pekerjaan Dari Tongkrongan

"Oh, sama saya juga suka Slank. Mas, mengamen biasa di sini?" ungkapku.

"Iya, Mas, sudah 2 tahun lalu sering di sini," jawabnya.

"Capek enggak, sih, mengamen? Dari pagi sampai malam biasanya?" ujarku.

"Ya, dibilang capek, sih, capek, Mas. Namun, sudah profesi saya, soalnya mau bekerja yang lain, tetapi ijazah saya cuma SD. Ya, saya, sih, berpikir yang penting mencari duit halal," jawabnya.

"Memangnya enggak mau melanjutkan sekolah lagi setidaknya sampai SMA?" tanyaku kembali.

"Ya, saya juga bingung sepertinya sudah mentok enggak bisa fokus lagi kalau kembali bersekolah," ujar dia.

"Saya, sih, mau kerja mengamen dari pagi sampai malam juga dijalankan, yang penting bisa buat makan meski capek banget setelahnya," tambah si pengamen.

Setelah mendengar kisah pengamen tersebut, aku langsung berpikir betapa beruntungnya kehidupanku, tetapi masih saja mengeluh tentang keadaan.

Seketika aku termenung melihat pengamen tersebut tetap ceria menceritakan kehidupannya yang jauh dari kemakmuran.

Setelah itu, aku mencoba untuk membayarkan makanan pengamen tersebut. Dia pun menyambut dengan penuh gembira dan pamit untuk pergi.

Sejak saat itu, aku langsung bersyukur atas kehidupanku dan bertekad tak akan mengeluh atas semua pekerjaan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co