GenPI.co - Hai, namaku Rina Renata. Ini adalah kisah pertemuanku dengan suamiku.
Pernikahan kami memang baru memasuki tahun kedua, tetapi hubungan kami sudah berlangsung sejak lama.
Kami bertemu masih duduk di bangku kuliah. Saat itu, semua mahasiswa diwajibkan mengikuti unit kegiatan mahasiswa (UKM).
Aku sebenarnya tidak ingin ikut kegiatan apapun, tetapi karena diwajibkan, mau tidak mau harus memilih satu.
Akhirnya aku memilih klub basket sebagai UKM yang aku geluti.
Aku masuk ke klub basket karena teman-temanku semuanya bergabung ke situ.
Aku sendiri sama sekali tidak memiliki bakat bermain basket. Peraturannya pun aku tidak mengerti.
Selain karena kewajiban dan faktor teman, satu hal yang membuatku betah di klub tersebut adalah pelatihnya yang tampan.
Namanya Ardi Imanuel. Dia baru saja lulus kuliah, sehingga umur kami tidak terlalu jauh.
Saat pertama kali mengikuti latihan, aku langsung tertarik pada pandangan pertama.
Setelah itu, ke depannya, aku kerap mencoba untuk mendekatinya secara tidak langsung.
Aku sering mengirim pesan kepadanya sekadar menanyakan mengenai jadwal latihan dan sebagainya.
Coach Ardi memberikan respons baik dan kami pun berkomunikasi lebih intens.
Setelah satu tahun aku berada di klub basket, kami akhirnya resmi menjalin hubungan asmara.
Meskipun kami berpacaran, tidak ada konflik internal dalam klub karena aku bukan bagian dari tim inti.
Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku sama sekali tidak memiliki bakat bermain basket.
Hubungan kami berlangsung hingga aku lulus dan bekerja. Dua tahun setelah aku lulus, kami memutuskan untuk menikah.
Hingga saat ini, kisah kami masih berlanjut dan sedang berusaha untuk mendapatkan momongan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News