GenPI.co - Namaku Rahma, aku adalah seorang mahasiswi di Jakarta yang suka dengan hiburan malam. Biasanya aku pergi bersama teman-temanku ke sebuah club.
Pada suatu malam di sebuah club, aku bertemu dengan seseorang pria yang tinggi, putih, dan tampan.
Aku suka sekali melihat siluet tubuhnya. Oleh sebab itu, aku memberanikan diri untuk menyapa pria tersebut.
Setelah memperkenalkan namaku, pria tersebut juga membocorkan identitas misteriusnya. Namanya adalah Andre.
Dalam keramaian itu, aku bercerita sambil berbisik di telinganya. Wanginya membuatku terngiang-ngiang.
“Rahma, kamu mau minum? Aku yang traktir,” ujar Andre.
“Boleh, terima kasih,” tuturku.
Setelah minum, kami pun bercerita banyak hal. Mulai dari tempat tinggal hingga berbicara tentang keluarga.
Malam pun semakin panjang seiring banyaknya botol yang kami habiskan. Sampai pada akhirnya aku tidak kuat lagi untuk menahan diri.
Pada akhirnya, aku pun mencoba untuk memeluk Andre. Aku tidak tahan melihat tubuhnya yang gagah dan kuat itu.
Walaupun demikian, sejujurnya aku takut jika sewaktu-waktu Andre mengajakku ke sebuah tempat untuk melakukan hal yang aneh.
“Kamu kenapa Rahma? Udah enggak kuat ya?” ujar Andre.
“Iya aku mau pulang aja, aku udah enggak kuat mau tiduran,” tuturku.
Saat itu Andre membopongku ke tempat teman-teman. Meski dalam keadaan setengah sadar, aku mendengar Andre meminta izin untuk membawaku.
Dalam keadaan yang seperti itu, sejujurnya aku sangat takut untuk pergi tanpa teman-temanku.
Akan tetapi, sayangnya kesadaranku mulai hilang dan aku pun tertidur pulas karena tidak kuat menahan diri.
Beberapa saat kemudian, aku terbangun dan sedikit sadar. Aku sudah tidak menggunakan jaket yang semula melekat di kulitku.
Tiba-tiba saja Andre datang menghampiriku.
“Kamu sudah siap?” ujar Andre.
Aku pun hanya bisa pasrah dalam keadaan tersebut dan menikmati nasi goreng yang dibuat oleh Andre agar perutku terisi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News