GenPI.co - Aku sudah menjalani hubungan dengan Mark satu tahun lamanya.
Pertama kali bertemu dengannya, saat aku sedang berlibur bersama teman-temanku di Bali.
BACA JUGA: Gara-Gara Katering Aku Selingkuh Dengan Kurir
Ia adalah seorang pria bule yang menghabiskan waktunya berjemur dan memainkan handphone di pinggir kolam berenang.
Secara tidak sengaja, mataku dan dirinya bertemu dan saling menatap.
Setelah itu, ia mendekati aku dan mulai mengajakku berbincang. Tak kusangka, ternyata ia adalah orang yang menyenangkan, tidak sedikit pembahasan kami sering sejalan sehingga tak ada hentinya untuk berbicara.
Karena belum lama di Indonesia, aku berkomunikasi dengannya menggunakan bahasa Inggris, untungnya kemampuan bahasaku di atas rata-rata, sehingga tidak sulit untuk berbicara.
Pertemuan satu tahun lalu mengantar kami menjadi pasangan hingga saat ini.
BACA JUGA: Aku dan Teman Kecilku Tidak Berjodoh
Pada perayaan satu tahun hubungan kami, Mark melamarku dengan memberikan cincin emas putih dilengkapi satu berlian besar ditengahnya.
Malam itu Mark berubah menjadi seseorang yang sangat romantis, karena aku tahu betul bahwa sifatnya begitu dingin dan tidak menyukai hal-hal seperti ini.
Sayangnya, setelah Mark memiliki sifat yang begitu perhatian, aku justru sudah terbiasa dengan sifat dinginnya yang dulu.
Ringan tangan, berkata-kata kasar, hingga mengabaikan banyak hal yang seharusnya jadi prioritas awal, dan ku memiliki sifat moody yang luar biasa.
Satu-satunya orang dapat meredakan amarahku hanyalah mama. Ia selalu tahu bagaimana cara untuk menenangkan aku dari segala pikiran juga kelakuan buruk aku.
Aku selalu bercerita apa pun yang dirasakan kepada mama, termasuk hubunganku dengan Mark.
BACA JUGA: Terungkap! Aaliyah Massaid Pacaran sama Cucu Konglomerat
Mama yang selalu dekat dengan lingkungan sekitarku, menyampaikan bahwa aku tidak boleh terlalu kasar kepada kekasihku tersebut.
Ia mengatakan, sejumlah keluarga di luar negeri ada yang tidak pernah merasakan kasih sayang seutuhnya dan setulusnya dari orang terdekat, khususnya keluarga.
Maka, bila kekasihku sudah berubah sifatnya menjadi lebih baik, jangan pernah menyakiti dirinya.
Pesan mama sangat mendalam untukku. Aku tidak sadar bahwa hal tersebut dapat terjadi pada Mark, juga aku yang tak akan sanggup kehilangan dirinya.
Mama menyelamatkan hubunganku. Aku berjanji akan memperlakukan Mark dengan baik, menikah dengannya dan mengizinkan ia memiliki keluarga yang utuh, bahkan hal yang tak pernah ia miliki sebelumnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News