Riko yang Mampu Memenangkan Hatiku, Tapi…

10 Februari 2021 08:50

GenPI.co - Aku benci kalah bersaing. Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, aku selalu mencari cara bagaimana mengalahkan pesaingku. 

Hal tersebut terus berlanjut hingga aku berada di bangku kuliah.

BACA JUGAMama Selamatkan Hubunganku Dengan Mark, Kekasih Buleku

Aku tidak hanya benci bersaing dengan teman, tapi juga adik hingga kekasihku sendiri. Kalah adalah satu-satunya kata yang tidak dapat aku terima. 

Karena itu, aku tidak memiliki banyak teman. Sifat egois ini terlalu menguasai diri, hingga aku memilih tidak mempunyai siapa pun.

Sampai suatu ketika, aku bertemu dengan seorang pria. Dia adalah teman sekelasku, Riko namanya. 

Parasnya yang manis, tubuhnya yang tinggi, dan memiliki sifat begitu sabar, mampu membuat aku dan jatuh hari padanya. 

Satu tahun mengenalnya, akhirnya kami menjalani hubungan bersama.

BACA JUGACinta Satu Malam di Warung Indomie

Tidak sedikit yang heran akan hubungan kami. Pasalnya aku yang tidak suka bicara banyak kepada orang, bisa-bisanya mengandeng tangan seorang pria yang cukup berpengaruh di kelas. 

Satu bulan menjalani hubungan bersama dengan Riko, aku masih merasa nyaman. Enam bulan bersamanya, tak juga membuat aku bosan bersama dirinya.

Sampai akhirnya, memasuki hubungan satu tahun lamanya, Riko memutuskan untuk mengakhiri ini semua. 

Aku tidak menyangka dia bisa melakukan ini padaku. Berulang kali aku mencoba merayunya, untuk bertanya apa yang menjadi kesalahanku sehingga ditinggal pergi olehnya. 

Dia hanya berkata, aku terlalu egois, bahkan tidak pernah memikirkan dirinya.

Hari itu aku menangis kehilangan dirinya. Sosok Riko sangat membekas, hingga rasanya aku tidak akan pernah menemukan pria baik selain dirinya. 

Berkali-kali aku mencoba untuk menghubungi dirinya lagi. Mencoba untuk mendapatkan perhatian kembali, sayangnya, Riko sudah terlalu mengeraskan hati untuk diriku.

Satu tahun berlalu, aku jalani hidup tanpa adanya Riko. Mengakhiri hubungan dengannya, masih tetap menyisakan luka untukku. 

Sampai suatu saat aku terjebak kembali bersama dengan Riko dalam sebuah kerja kelompok. Banyak situasi selama mengerjakan tugas aku jadi harus berkomunikasi dengannya. 

Bisa melihatnya sedekat ini kembali membuat aku senang.

Sampai di perjalanan pulang, masih berjalan menuju gerbang sekolah aku melangkah bersama dengan Riko. Sekali lagi aku mencoba untuk mengajaknya kembali bersama. 

Senang hatiku saat dia menerima aku kembali. Kami kembali berjalan bergandengan tangan keluar dari gerbang sekolah. Dia mengantar aku pulang hingga sampai di depan rumah.

Sebelum berpisah, kami sering berbincang di depan pagar rumah. Riko berkata, senang bisa memiliki aku kembali. 

Aku membalas ucapannya tersebut dengan kalimat yang mungkin tidak ingin Riko dengar.

“Senang bisa mencampakkan kamu, maaf Riko aku tidak akan pernah kalah dengan siapa pun,” ucapku pergi melepaskan gengamannya dan masuk ke dalam rumah. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

pacar   kekasih   teman   sahabat   dear diary   kuliah  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co