Jodohku Menghilang, Setelah Aku Berlumur Dosa

14 Februari 2021 11:30

GenPI.co - Hubunganku dan Jimmy sudah hampir satu tahun. Namun, akhir-akhir ini aku merasa ada yang aneh dengan sikap Jimmy. 

Pertama, dia jarang sekali mau untuk aku ajak jalan berdua. Kedua, sudah jarang menghubungi aku. Ketiga, dia tiba-tiba menghilang. 

BACA JUGA: Menggetarkan Jiwa, Mahfud Pasang Badan Bela Din Syamsuddin 

Awalnya aku menganggap memang dia lagi sibuk. Begitu pula aku juga sibuk dengan pekerjaanku yang sulit untuk ditinggal. Bahkan, sesekali aku harus luar kota untuk bertemu dengan klien. 

“Wahh, ada calon manten ini,” seloroh Doni sahabatku. “Tau nih,” ucapku kesal.

Sore itu, aku nongkrong dengan sahabat-sahabatku di kafe langganan kami. Seperti biasa, kami selalu membahas hal-hal yang tidak penting dan membahas tentang pasangan masing-masing. 

Kebetulan dari kami berempat, aku, Doni, Rendi, dan Ayu, hanya aku yang belum menikah. Rencananya akhir tahun ini. 

Sementara itu, ini sudah menginjak bulan Agustus dan Jimmy mendadak tidak ada kabar. Padahal, sebelumnya dia sangat ngotot ingin menikah denganku. 

Dia juga sudah akrab dengan keluargaku, tetapi, dia belum membawaku bertemu dengan keluarganya. 

Jika aku singgung hal itu, dia selalu berkata bahwa keluarganya sedang ada di luar negeri dan belum ada waktu untuk pulang ke Indonesia. 

“Kenapa Dew, kok mendadak galau gitu?” tanya Ayu.  “Ini, si Jimmy tiba-tiba hilang, dong,” jawabku lesu. 

“Lu gak cari tahu gitu?” kata Rendi. “Gue sih selama ini merasa bahwa dia sibuk dan terus berpikir positif,” kataku. 

BACA JUGA: Menggetarkan Jiwa, Mahfud Pasang Badan Bela Din Syamsuddin 

Walaupun sejujurnya aku resah karena sudah seminggu kami tidak berkabar. Bahkan, pesan singkatku hanya dibalas cukup singkat beberapa hari lalu. 

Usai pertemuan dengan sahabatku, aku mencoba untuk menghubungi Jimmy kembali. Kali ini teleponku diangkat, meskipun hanya sebentar. 

Saat itu, Jimmy mengaku sedang sibuk karena sedang promosi naik jabatan. Aku lega mendengar suaranya. 

Setelah menutup telepon dari Jimmy, Rendi meneleponku dan ingin mengajakku untuk bertemu malam itu. 

Kami pun bertemu sambil menyantap nasi goreng di kafe milik Doni. Malam itu, Rendi bercerita pernah bertemu dengan Jimmy di sebuah butik sedang mencoba gaun pengantin. Mendengar cerita Rendi jantungku seolah berhenti berdetak. 

Namun, yang menyakitkan, Jimmy datang bersama seorang wanita yang sedang mencoba gaun.  “Lo yakin mau menikah dengannya?” tanya Rendi.

Rendi juga menyarankanku untuk bertemu dengan Jimmy dan mempertanyakan kejelasan hubungan. Sehari setelah mendengar kabar buruk dari Rendi aku pun menghubungi Jimmy dan mengajaknya untuk bertemu. 

Saat mengangkat telepon, aku mendengar suaranya yang masih sama. Dia masih memanggilku sayang dan mau menerima ajakanku. 

Jantungku berdebar menunggu dia datang. Bahkan, aku tak bisa berkata-kata saat melihatnya setelah beberapa bulan kami tidak bertemu. 

Tanpa panjang lebar, aku pun menanyakan rencana pernikahan yang sudah kami rencanakan. Dia juga masih mengatakan bahwa rencana itu akan segera diwujudkan. 

Namun, ketika aku singgung bahwa Rendi pernah melihatnya di butik dengan perempuan lain, raut wajah Jimmy berubah. 

“Maaf ya, aku bukan menuduhmu macam-macam. Aku tau itu kejutan buatku, kan?” tanyaku. 

BACA JUGAPenyebab Partai Gerindra Anjlok Bukan Kasus Korupsi, Ternyata...

Namun, aku malah mendapat jawaban yang membuat aku lemas. Wanita yang bersama Jimmy adalah calon istrinya. Sementara aku hanya berstatus selingkuhan Jimmy. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co