Kemudi Mobilku Disetir Masa Lalu

06 Maret 2021 08:30

GenPI.co - Hari ini aku merencanakan pergi ke sekolah mengemudi. Sudah sebulan belakangan ini aku belajar menyetir mobil.

Aku mengambil jadwal seminggu dua kali, yaitu Kamis dan Jumat. Pelatih yang biasa mendampingiku namanya Mbak Ria.

BACA JUGA: Gegara Salah Masuk Kamar Hotel Aku Selingkuh dengan Janda Muda

Dia perempuan berusia 30 tahun dan sudah memiliki dua anak. Orangnya sangat ramah tapi cerewet.

Biasanya, dia menceritakan tentang kehidupan rumah tangganya dan bagaimana repotnya mengurusi anak.

Kadang juga Mbak Ria menceritakan saat dia kuliah dulu. Parasnya memang cantik, jadi tak heran dia suka bercerita tentang bagaimana dia kerepotan menolak semua laki-laki yang ingin menjadi pacarnya.

“Kecuali suamiku ya, Ren. Nggak tahu, deh, kenapa aku kesemsem sama dia. Padahal, banyak yang lebih ganteng dari dia sebenarnya,” katanya minggu lalu.

Karena itu, hari ini aku tak sabar mendengar kisah cintanya lagi sebelum menikah dengan sang suami.

Namun, ternyata keinginanku tak bisa terpenuhi hari itu. Sebab, dia tak masuk hari ini.

“Anaknya sakit, kak. Jadi, Mbak Ria hari ini izin nggak mengajar,” kata petugas front office sekolah kemudi.

Petugas itu pun memberi tahu jika ada pelatih kemudi lain yang akan mengajariku hari ini. Aku pun terima saja, karena niatku memang ingin lancar bawa mobil dengan cepat.

BACA JUGA: Suamiku Banjir Keringat dengan Janda di Ruang Bawah Tanah Rumah

Aku pun menunggu pelatih baru itu di dalam mobil latihan. Tak lama berselang, seorang pemuda datang menghampiri dan membuka pintu mobil.

“Pagi, kak. Apa kabar?” kata laki-laki itu. Aku pun menoleh ke arahnya, berniat untuk menjawab sapaannya.

Tapi, saat aku menoleh, kami berdua kaget. Ternyata, dia adalah Kino, mantanku saat di bangku SMA.

“Loh, Renata? Kok bisa ketemu di sini, sih?” tanyanya.

Jujur, aku pun mempunyai pertanyaan yang sama. Hari ini bisa jadi perjalanan yang panjang, kataku dalam hati.

Sepanjang perjalanan, kami mengobrol tentang beberapa hal yang kami lewatkan sejak lulus SMA hingga hari ini.

Dari percakapan kami, aku jadi menyadari kenapa dulu aku jatuh cinta pada Kino. 

Suara tawanya, cara pandangnya melihat kehidupan, hingga candaannya, semua kembali membuat jantungku berdebar.

Kino pun tampak menikmati percakapan kami. Tak jarang, Kino sengaja memegang lembut tanganku saat memegang persneling mobil untuk ganti gigi.

Beberapa kali juga dia memperhatikanku dengan tatapannya yang tajam dan menggoda. 

BACA JUGA: Janda Cantik Kamar Sebelah Bikin Megap-Megap, Aku Sampai Tak Kuat

Aku bisa melihat Kino dari sudut mataku kalau dia sedang memperhatikanku.

“Ren, belok ke tempat enak, yuk?” ajaknya dengan suara lembut sambil menatapku.

“Yuk, Kin. Aku tahu tempat yang kita berdua pasti suka,” jawabku.

Aku pun membelokkan mobil menuju restoran ayam cepat saji langganan kami berdua saat masih pacaran dulu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co