Senior Kampusku Memaksa Aku Begituan di Perpustakaan yang Sunyi

07 Maret 2021 16:15

GenPI.co - Namaku adalah Historia. Aku adalah seorang mahasiswi tingkat akhir yang baru saja memasuki tahap skripsi.

Aku senang sekali pada akhirnya aku akan menyelesaikan kuliahku setelah sekian lama bergelut dengan buku.

Pada suatu sore, aku pergi ke kampus untuk mengerjakan skripsiku di perpustakaan. Tidak kusangka, perpustakaan begitu gelap dan sunyi.

BACA JUGAAku dan Janda Cantik Tertangkap Basah Begituan di Perpustakaan

Tempatnya berada di pojok kampus dan diselimuti oleh banyak sekali pepohonan rindang. Jujur saja, aku suka dengan tempat ini.

Tidak hanya tempatnya yang sejuk, akan tetapi di sini ada seseorang yang selalu aku lihat membaca buku.

Dia adalah seniorku yang sangat aku hormati dan aku sukai. Namanya adalah Eren. Dia juga sama sepertiku, sedang mengerjakan skripsi yang hampir selesai.

Aku sangat bersyukur bisa mendapatkan dosen pembimbing yang sama sepertinya. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengerjakan skripsi bersama.

Sesampainya di perpustakaan, aku melihatnya sedang membuka laptop dan beberapa buku di meja. Aku pun menghampirinya sambil memberikan sebotol air mineral untuknya.

“Kak, ini minumnya yang tadi kakak titip,” ujarku sambil menyodorkan minuman tersebut.

“Oh Historia, terimakasih. Kamu sudah sampai ternyata ya, mari duduk,” katanya lembut.

Saat aku hendak duduk di sampingnya, aku melihat kotak transparan berisikan suntikan lengkap dengan jarumnya.

Seketika aku kaget dan ingin bertanya. Akan tetapi, aku terlalu takut untuk mempertanyakan hal tersebut. Sebab, mungkin saja suntikan itu adalah hal yang privasi.

Saat senja mulai datang, matahari sirna, dan kegelapan mulai muncul, perpustakaan ini pun semakin remang dengan penerangan yang tidak terlalu bagus.

Akan tetapi, aku tetap berniat mengerjakan skripsiku hingga Eren selesai. Karena, Eren bilang bahwa skripsinya tinggal sedikit lagi.

Beberapa saat kemudian, listrik pun padam. Aku tidak dapat melihat kecuali layar laptopku. Dari balik laptopku, ada seseorang yang tiba-tiba menutupnya hingga tidak ada satupun sumber cahaya di sini.

Saat aku menoleh ke arah Eren, ternyata dia tidak di sana. Laptopnya pun tidak menyala. Aku pun semakin takut dengan keadaan ini.

Tidak lama setelahnya, tiba-tiba ada sesuatu yang mengelus perutku. Lantas aku pun berteriak sekencang-kencangnya dan meminta Eren untuk menolongku.

“Tolooong, Eren tolooonngg,” ujarku sambil berteriak dan meronta.

BACA JUGAKeliru Masuk Lubang, Kekasihku Kesakitan dan Teriak Kencang

Tidak lama kemudian mataku mulai beradaptasi dan melihat sosok Eren yang ternyata sedang mengelus perut dan hampir membuka bajuku. Aku pun menjadi pasrah karena aku pun ingin mencobanya.

“Ada apa Historia? Aku di sini, ingin menyuntikmu. Percayalah bahwa rasanya lebih nikmat jika kamu sambil melepas baju,” ujarnya.

“Ahhhh Ahhh Ahhh sakit, jangan suntik, aku tidak suka jarum suntik yang besar itu,” ujarku sebelum pingsan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co