Kisah Janda Cantik yang Ketagihan Berhubungan Denganku

10 Maret 2021 18:35

GenPI.co - Dear Diary

Kisah Janda Cantik yang Ketagihan Berhubungan Denganku

BACA JUGA: Kisahku dengan Janda Tak Terlupakan, Service yang Indah

Di antara berbagai bahaya di dunia, dicintai janda adalah salah satunya.

Minggu siang, mataku masih mengantuk, tetapi seseorang menggedor pintu kamar kosku tanpa henti.

Saat aku membuka pintu, seorang perempuan menubruk dadaku. Terasa kenyal. Aku langsung mengenalinya.

Dia Ine, janda cantik yang membuat hidupku punya banyak warna. Dia pelukis dan terkadang Ine menggunakan air mataku untuk menghias hidupku.

Dia tahu betul, aku perlu diingatkan untuk tetap bahagia. Hidup mungkin begitu buruk, tetapi manusia selalu memiliki rasa syukur.

BACA JUGA: Janda Mahmud Bikin Aku Terkulai Lemas, Pengalaman Tidak Bohong

“Aku kangen, Mas,” kata Ine.

Tubuh kami sudah saling berhimpitan. Wajahnya begitu dekat dengan wajahku. Seketika, kami melakukan ritual ‘ehem ehem’ khas sepasang kekasih itu lagi.

Ine membuatku sadar, status janda itu tidak selalu buruk. Ia hanya status, bagian dari hidup yang membuatnya tambah dewasa.

Harus kuakui, dia punya sikap dewasa yang lebih dibanding aku. Dia tahu betul bagaimana cara memanjakan seorang laki-laki.

Bukan hanya soal ritual ‘ehem-ehem, melainkan lebih daripada itu. Dia mau membangunkanku setiap pagi dari ujung telepon.

Dia tahu, aku sulit sekali bangun pagi. Sepasang alarm tidur tak mampu membuat mataku terbuka. Akhirnya, Ine yang harus turun tangan.

Ine tahu, aku sulit sekali sarapan pagi. Akan tetapi, sejak dia selalu membuatkanku makanan, mau tidak mau aku harus memakannya.

Lama-kelamaan aku menjadi terbiasa, bahkan mulai menjadi rutinitas yang wajib dilakukan. 

Pernah suatu kali, aku tidak sarapan dan siangnya kepalaku langsung pusing. Tubuhku sudah terbiasa ada nutrisi pagi yang masuk ke perut.

Ine, bagiku bukan janda biasa. Dia mengubah banyak hal di hidupku. Dia membuatku merasa hidup ini harus memiliki arti. Kini, aku telah memiliki arti itu.

Setiap pagi aku selalu berdoa, semoga Tuhan bisa segera mengabulkan tiap permintaanku. Aku meminta kepada Tuhan, suatu hari Ine akan menjadi istriku.

Namun, rencana itu hanya berakhir duka. Ine, janda cantik itu tidak mau dimadu.

Aku pun tak bisa meninggalkan istri pertamaku. Dia sudah menemaniku dari nol hingga kini sudah cukup sukses. (*)

Akan tetapi, di saat yang sama aku juga tidak mau meninggalkan Ine begitu saja.

Namun, ya, sudahlah tawaran ‘madu’ dariku sudah ditolaknya. Kini, Ine telah menjauh dariku.

Aku kembali sendiri di kota perantauan. Sementara istriku hingga hari ini belum tahu soal perselingkuhanku dengan Ine. Maafkan aku istriku.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co